Sleman (MAN 2 Sleman)---Dua guru dari MAN 2 Sleman Tsalis Nurul 'Azizah, S.Pd., dan Fitriya Tahta, S.Th.I, turut serta dalam kegiatan Uji Terap Buku Panduan Tajwid Al-Qur'an Braille yang digelar di Hotel Grand Rohan Yogyakarta pada hari Kamis (29/08/2024) pukul 08.00 WIB. Acara ini diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ) dan diikuti oleh 50 peserta dari berbagai daerah di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Peserta terdiri dari penyandang disabilitas netra dan awas antara lain: MTs LB Yaketunis, SLB A Yaketunis, SLB Negeri Magelang, MIN 1 Bantul, Universitas Negeri Yogyakarta, ITMI DIY, SLB Muhammadiyah Purworejo, PLD UIN Yogyakarta, SD Model Sleman, SDN Ungaran 1, SLBN Surakarta, SMAN Sewon Bantul, MAN 2 Sleman dan PLF UIN Sunan Kalijaga.
Ketua Tim Pelaksana, Deni Hudaini dalam sambutannya menjelaskan latar belakang Buku Tajwid ini di susun". Belum adanya panduan buku tajwid yang dapat dijadikan pedoman bagi tunanetra. Al-Qur'an Braille sudah dapat diakses, alangkah baiknya buku tajwid untuk pedoman membaca Al-Qur'an Braille juga kita susun.Hal tersebut dilakukan guna menghasilkan panduan yang mudah dibaca dan dipahami oleh pengguna Al-Qur'an Braille di Indonesia. Hal ini juga sesuai dengan Undang-undang No. 8 Tahun 2016 tentang Layanan Disabilitas."Jelasnya.
Dalam Kesempatan yang sama, Ahmad Bahiej, Kepala Kanwil Kemenag DIY menyampaikan terima kasih kepada LPMQ yang telah memberikan kesempatan wilayah jogja untuk melakukan uji terap yang pertama kali. "Semoga semua bisa mengikuti kegiatan dengan serius dan dapat mengambil pengalaman yang berharga ini guna menyelesaikan misi untuk para penyandang tunanetra di Indonesia." tambah Bahiej.
Dalam Uji terap sesi 1, 50 peserta dibagi menjadi 5 kelompok dan setiap kelompok terdiri dari peserta tunanetra dan 2 peserta awas. Buku Tajwid yang telah tersusun oleh LPMQ mulai di review dan dibaca oleh peserta tunanetra mulai dari halaman 1 sampai halaman 101. Semua mengikuti dengan sangat antusias. 2 peserta awas dalam setiap kelompok bertugas mencatat kekurangan atau revisi yang perlu ditambahkan di dalam buku tersebut. Dilanjutkan kegiatan sesi 2 yakni penyampaian hasil diskusi uji terap buku tajwid yang diwakili salah satu peserta.
Acara ini merupakan Langkah nyata dan bentuk kepedulian pemerintah akan hak para penyandang tunanetra agar dapat mengakses Al-Qur'an sesuai dengan kaidah tajwid yang benar. (Tsa)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H