Lihat ke Halaman Asli

Iman dan Kebersihan

Diperbarui: 27 November 2024   10:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah desa kecil bernama Sungonlegowo, hiduplah seorang anak bernama Anisa. ia dikenal sebagai anak yang rajin beribadah. Setiap pagi, suara langkah kaki yang menginjak masjid untuk sholat subuh sering terdengar. Tak jarang, ia pun menghabiskan waktu sore di mushollah, mempelajari Al-Qur'an bersama teman-temannya. Namun, di balik kesholehanya, ada satu kebiasaan Anisa yang sering menjadi bahan pembicaraan warga desa, ia tidak peduli dengan kebersihan lingkungan.

Halaman rumahnya penuh dengan daun kering yang berserakan. Baju yang ia pakai sering terlihat kusut dan kotor. Apalagi di sekolah, teman-temannya sering menutup hidung karena bau tidak sedap dari sepatunya yang jarang dicuci. Ibu Anisa sudah sering mengingatkan, tetapi Anisa selalu beralasan bahwa ia sibuk belajar agama 

Suatu hari, Ustadz Zainal, guru mengaji yang dihormati di desa itu, memutuskan untuk mengunjungi rumah Anisa. Ketika sampai, Ustadz Zainal melihat halaman rumah Anisa yang penuh sampah plastik dan daun-daun kering. Ia pun mengetuk pintu dan disambut oleh Anisa yang langsung mempersilahkan masuk. 

Namun, sebelum masuk ke dalam rumah, Ustadz Zainal bertanya "Anisa, kenapa halaman rumahmu tidak dirapikan? Bukankah ini tempat tinggal yang harus dijaga kebersihanya?

Anisa menjawab dengan gugup "Maaf Ustadz. Saya terlalu sibuk mengaji dan membantu ibu. jadi, tidak sempat membersihkan halaman rumah."

Ustadz Zainal tersenyum lembut "Anisa, tahukah kamu bahwa kebersihan sebagian dari iman? Rosullah Saw Bersabda 

"Kebersihan adalah sebagian dari iman" Artinya, menjaga kebersihan, baik diri sendiri maupun lingkungan, adalah wujud keimanan kita kepada Allah. Tidak ada gunanya rajin beribadah jika kita mengabaikan perintah-Nya untuk hiduo bersih dan rapi"

Anisa menjawab. Kata-kata Ustadz Zainal seperti membayangkan kesadarannya. ia mulai memahami bahwa iman bukan hanya tentang ibadah, tetapi juga tentang bagaimana menjalani kehidupan dengan tanggung jawab. 

Setelah kepergian Ustadz Zainal, Anisa merenung. Esok harinya, ia bangun lebih lebih awal dari biasanya. Sebelum berangkat ke masjid, ia mengambil sapu dan mulai membersihkan halaman rumahnya. ia mengumpulkan daun-daun kering. membuang sampah plastik, dan bahkan mencuci pakaianya yang menumpuk. Ibunya yang melihat perubahan itu tersenyum bangga. 

hari itu, Anisa juga membawa sepatu dan kauos kakinya yang bau untuk dicuci. Di sekolah, teman-temannya terkejut melihat Anisa yang terampil lebih rapi. Beberapa di antara mereka memuji Anisa karena tidak hanya rajin beribadah, tetapi juga mulai peduli dengan kebersihan. 

Perubahan Anisa ternyata memberi dampak besar. Tetangganya yang sebelumnya acuh terhadap kebersihan mulai terinspirasi. Mereka bergotong royong membersihkan jalanan desa dan parit-parit yang tersumbat. Desa Sungonlegowo yang dulunya terkesan kotor dan kumuh perlahan berubah menjadi desa yang asri dan indah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline