Menjadi pembicara yang baik merupakan suatu hal yang relatif mudah. Begitu banyak buku dan pendidikan non-formal yang membahas tentang menjadi pembicara yang baik.
Lain lagi dengan menjadi pendengar yang baik. Sejak masih di bangku SD, kita selalu didorong untuk menjadi pembicara yang percaya diri, tetapi jarang menjadi pendengar yang baik.
Padahal, menjadi pendengar yang baik adalah salah satu kunci keberhasilan hubungan. Entah itu hubungan dengan pasangan, keluarga, teman, rekan kerja maupun atasan kerja. Komunikasi tidak akan berjalan lancar jika kita gagal mendengarkan lawan bicara.
Tetapi, sebagaimana kemampuan-kemampuan lainnya, kemampuan mendengarkan juga bisa dilatih. Untuk menjadi pendengar yang baik, Anda bisa mulai dari melakukan 5 hal ini:
1. Pertahankan kontak mata yang sesuai
Kontak mata yang sesuai menunjukkan perhatian dan ketertarikan kepada pembicara. Mempertahankan kontak mata adalah salah satu komunikasi nonverbal yang harus dimiliki oleh seorang pendengar yang baik.
Namun, perhatikan pula konteks dan karakteristik dari orang yang sedang diajak bicara. Untuk beberapa orang, kontak mata yang terlalu intens dapat mengintimidasi.
2. Amati gestur dan ekspresi pembicara
Gestur dan ekspresi merupakan bentuk komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal memberikan kita banyak informasi terkait konteks pembicaraan.
Ada banyak pesan yang bisa ditangkap dari gestur dan ekspresi orang lain ketika berbicara.
Perasaan orang tersebut, tingkat energi orang tersebut ketika bercerita, bagaimana suatu peristiwa berdampak pada pikiran orang tersebut, dan sebagainya.
Dengan mengamati hal-hal tadi, pendengar dapat memahami konteks pembicaraan dengan lebih baik.
3. Respon dengan parafrase
Untuk menjadi pendengar yang baik, Anda harus menunjukkan bahwa diri Anda menangkap dan memahami konten pembicaraan.