Lihat ke Halaman Asli

Kader Posyandu Ujung Tombak Turunkan Angka Stunting

Diperbarui: 24 Juni 2024   00:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Secara global prevalensi stunting telah menurun 10 tahun terakhir. Namun, Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam menurunkan angka stunting. Di Indonesia, prevalensi stunting pada tahun 2023 mencapai 21,6%. Pada Rakornas 2023 penurunan stunting ini ditargetkan menjadi 14% pada tahun 2024.

Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) menunjukkan prevalensi stunting di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada tahun 2022 sebesar 16,4% dan pada tahun 2023 angka ini meningkat menjadi 18%. Peningkatan ini tidak merata di seluruh wilayah DIY. Dua kabupaten yang terdiri dari Kabupaten Sleman dan Gunung Kidul berhasil menurunkan prevalensi stunting. Sedangkan, 3 Kabupaten lainnya yaitu; Kota Yogyakarta, Bantul, dan Kulon Progo mengalami peningkatan prevalensi stunting. Kondisi ini kemudian di tindaklanjuti oleh BKKBN melalui Surat Edaran Kepala BKKBN No. 3 Tahun 2024 tentang dukungan pelaksanaan intervensi serentak pencegahan stunting di seluruh Indonesia.

Bersamaan dengan kegiatan Pemberdayaan Dalam Praktik Kebidanan, Mahasiswa Magister Kebidanan dari Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta melalui kerjasama dengan BKKBN DIY terlibat langsung dalam pelaksanaan intervensi serentak pencegahan stunting untuk mengevaluasi kendala yang dihadapi kader posyandu dalam pelaksanaan posyandu di Wilayah Kota Yogyakarta. Melalui pengukuran antropometri, pemantauan gizi setiap bulan, kader posyandu berperan kunci dalam pemantauan pertumbuhan balita.

Metode pengukuran yang tepat serta keakuratan alat menjadi indikator utama validitas data yang didapat. Oleh karenanya, peningkatan kapasitas kader posyandu tentang pengukuran antropometri dan kalibrasi alat antropometri posyandu secara berkala sangat penting untuk dilakukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline