Secara Global, implemetasi Rekam Medis Elektronik (RME) telah meningkat termasuk di Indonesia. RME memainkan peran penting dalam mengelola catatan pasien, memfasilitasi konsultasi, dan mendukung tindak lanjut perawatan. Dalam hal ini, RS PKU Muhammadiyah Gamping telah mengimplementasikan RME sejak tahun 2017.
Dalam rangka praktik mata kuliah Sistem Informasi Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan (SIPPKES), Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta mengirimkan 9 mahasiswa Magister Kebidanan Angkatan XI untuk mengembangkan RME kebidanan di RS PKU Muhammadiyah Gamping.
Bersadarkan wawancara kepada bidan pelaksana di RS PKU Muhammadiyah Gamping, didapatkan keterangan bahwa RME kebidanan masih menggunakan format keperawatan, beberapa form masih menggunakan rekam medis manual, dan belum terdapat integrasi penanganan kegawatdaruratan kebidanan dalam rekam medis elektronik.
Dari hasil analisis dan wawancara pihak rumah sakit, muncullah inovasi pengembangan RME kebidanan ini yang terdiri dari pengembangan RME persalinan dan kegawatdaruratan. Inovasi pengembangan RME ini diharapkan dapat memaksimalkan kualitas dokumentasi kebidanan dalam persalinan dan dapat memudahkan bidan mengambil keputusan klinis dalam kondisi kegawatdaruratan.
Presentasi rancangan inovasi pengembangan RME dihadiri oleh 1 pembimbing lapangan, 2 bidan pelaksana, dan 1 bagian diklat rumah sakit. Hasil pengembangan Rancangan inovasi RME kebidanan ini mendapat apresiasi yang baik dari pihak RS PKU Muhammadiyah Gamping dan harapannya bisa segera di implementasikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H