Lihat ke Halaman Asli

Tito Sumario

Mahasiswa

Siswa SD Tetap Butuh Guru

Diperbarui: 18 Juli 2021   20:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

SISWA SD TETAP PERLU PENDAMPING

Pandemi COVID-19 yang terjadi di Indonesia sejak Maret 2020, berdampak langsung pada banyak sektor baik pekerjaan, transportasi tak luput juga pada Pendidikan, dengan segala keterbatasan dalam negeri, pemerintah Indonesia mencoba menjalankan Pendidikan secara online atau dalam jaringan.

Dalam perjalanan ini secara langsung terdapat masalah yang terjadi yakni berupa siswa menjadi lebih terorientasi hanya mengerjakan tugas, bahkan guru dan tenaga Pendidikan lain seakan hanya berorientasi memberikan tugas tanpa melakukan pengenalan terlebih dahulu pada materi yang dibahas pada pertemuan itu.

Hal semacam ini menjadi sangat berbahaya sangat beresiko terhadap tingkat pemahaman siswa terlebih pada mata pelajaran Matematika, seperti yang kita tahu bahwa pelajaran Matematika dikenal atau lebih familiar dengan mata pelajaran yang tergolong sulit untuk dikuasai. Hal itu sesuai dengan pengakuan Farkhan selaku siswa SD yang memiliki opini bahwa " matematika itu sulit dipahami, apalagi langsung mengerjakan soal tanpa didampingi guru secara langsung." Keluh kesah dia yang sempat terucap ketika dia menjalani sekolah secara dalam jaringan.

Secara wajarnya anak setingkat sekolah dasar sebenarnya memang tetap memerlukan seorang pendamping dalam menjalani pembelajaran, apalagi dalam pembelajaran matematika yang dianggap sulit tersebut, hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Dr. Achmad sebagai berikut " Guru di sekolah dengan demikian berperan penting bagi perkembangan remaja karena dengan mereka remaja menghabiskan waktu di sekolah setiap hari.", sama halnya ketika sekolah daring guru harus mendampingi untuk memantu mencapai tujuan yang diharapkan mengingat bahwa ini masih tingkat sekolah dasar.

Permasalahan yang terjadi diatas disebabkan bahwa guru kurang mengetahui bagaimana alternative lain yang dapat digunakan untuk melakukan pembelajaran kepada peserta didik, sementara dari sisi peserta didik tidak mampu memberikan solusi kepada pendidik dikarenakan masih setingkat sekolah dasar. Karena itu, untuk tingkat sekolah dasar guru dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memberikan pembelajaran kepada peserta didik.

Sebagai solusi dalam permasalahan yang terjadi, platform youtube bisa menjadi alternatif dalam menyikapi hal tersebut, mencoba membuat video mengenai materi yang akan dibahas menjadi hal yang realistis untuk dilakukan, hal itu juga didukung bahwa anak setingkat sekolah dasar sudah lebih memilih youtube ketika memiliki waktu senggang, sehingga menjadi lebih tertarik mengkuti pembelajaran jika materi disampaikan melalui youtube yakni berupa audio visual. 

Tito Sumario/Mahasiswa UAD/Pendidikan Matematika

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline