Keterkaitan antara kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja telah menarik perhatian dan tetap menjadi topik yang terus diperdebatkan hingga saat ini. Seperti yang kalian ketahui bahwa setiap individu dalam organisasi memiliki karakter yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Salah satu karakter yang tampak pada seseorang yaitu sikap. Adapun sikap yang banyak dikaji yaitu kepuasan kerja dan komitmen organisasi. Kepuasan kerja dianggap sebagai kadar kesenangan dalam diri seorang individu atau karyawan atas peran dan pekerjaannya dalam suatu perusahaan. Kepuasan kerja tampak dalam sikap positif atau negatif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya. Begitupun dengan komitmen organisasi dianggap sebagai sikap yang merefleksikan loyalitas karyawan dan mencurahkan perhatiannya pada organisasi demi mencapai tujuan organisasi.
Memahami Arti Kepuasan Kerja
Istilah kepuasan kerja dianggap sebagai kadar kesenangan dalam diri seseorang atas peran dan pekerjaannya dalam suatu perusahaan. Menurut Hasibuan (2001: 202), Kepuasan kerja merupakan sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaan yang dijalaninya. Sikap ini akan terlihat dari moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja. Menurutnya, kepuasan kerja dapat dinikmati dalam pekerjaan maupun luar pekerjaan bahkan kombinasi antar keduanya.
Senada dengan definisi diatas, Robbins & Judge (2008: 107) menyatakan bahwa kepuasan kerja merupakan perasaan positif terkait pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari evaluasi karakteristiknya. Jadi, kepuasan kerja merupakan cerminan dari perasaan seseorang atau karyawan terhadap pekerjaannya. Hal itu terlihat dalam sikap positif terhadap pekerjaan yang dihadapi dan lingkungannya.
Kepuasan kerja tidak hanya didapat dari gaji maupun tunjangan semata. Namun, juga bisa dari apresiasi, kompensasi hingga budaya kerja. Pada dasarnya, kepuasan yang tinggi tidak hanya berdampak pada performa karyawan, tetapi juga sebagai sarana untuk membranding perusahaan, baik secara internal maupun eksternal. Mengapa demikian?
Kepuasan kerja karyawan kini menjadi pusat perhatian para Human Resource di perusahaan. Seperti yang kalian ketahui bahwa karyawan adalah aset terpenting dalam perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk menjaga kepuasan kerja karyawan.
Tahukah kalian bahwa kepuasan kerja erat kaitannya dengan komitmen? Dengan kepuasan kerja, sebuah perusahaan dapat lebih menjaga komitmen para karyawannya terhadap organisasi. Dengan begitu, kinerja karyawan dapat terdongkrak, alhasil perusahaan semakin produktif dan sejahtera dari waktu ke waktu.
Memahami Apa itu Komitmen Organisasi
Menurut Mathins dan Jackshon (2000), definisi komitmen organisasi yaitu derajat dimana karyawan mempercayai dan menerima visi dan misi organisasi dan tidak akan meninggalkan organisasi tersebut. Sedangkan menurut Richard M. Steer dalam Sopiah (20088, p.156), definisi komitmen organisasi adalah rasa identifikasi (kepercayaan terhadap nilai-nilai organisasi), keterlibatan (kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi, dan loyalitas (keinginan untuk tetap menjadi anggota yang bersangkutan) yang dinyatakan oleh seorang karyawan terhadap perusahaannya.
Dari adanya definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi merupakan kemampuan setiap individu atau karyawan dalam mengidentifikasi dirinya melalui nilai-nilai, aturan yang berlaku, tujuan organisasi/perusahaan yang mencakup unsur loyalitas terhadap perusahaan. Jadi, Komitmen merupakan faktor penting yang harus ada pada diri seseorang karena dapat memengaruhi kinerjanya. Menurut (Mahendra,2019), terdapat hubungan yang positif antara komitmen dengan kinerja karyawan. Pasalnya, semakin tinggi komitmen yang ada pada individu, maka semakin tinggi pula kinerja yang dihasilkan oleh individu tersebut.