Memang sudah jalan hidup kita seperti itu. Mau jadi lebih Baik? Kontroversi selalu menghampiri. Terlebih jika itu kontroversi hati HIHIHIHHI. Dari Keluarga, kawan, bahkan pun Guru kita bukan tidak mungkin juga.
Nah disini kedewasaan kita diuji, dites, di jajal seberapa jauh sih sabar kita? Apa kita kan menyerah dengan keadaan? Tidak!
Ngendikanipun Pak Dahlan, " Orang hebat tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan. Mereka dibentuk melalui kesukaran, tantangan dan air mata ".
Jadi tanpa perjuangan semua hanya omdong (baca:omong doang). Termasuk untuk melawan kontroversi. Baik dari diri sendiri maupun orang lain.
Contoh kecil saja, anda mau kuliah. Mungkin karena keadaan kurang mampu, sehingga kemungkinan bisa kecil. Tapi realitanya banyak orang-orang yang terpaksa kuliah. Bukan dipaksa, tapi karena keadaan ia selalu berusaha. Berusaha mengikut perkembangan zaman dengan selalu menjaring ilmu dimanapun itu. Sehingga segala cara dilakukan demi tercapai impian.
Berjuang bukan dengan uang saja. Tapi perlu diimbangi dengan agami. Sebab rida Allah SWT selalu pada hamba-Nya yang mau berusaha, berdoa dan bertawakal. Tanpa ketiganya sangat sulit untuk bisa sukses dengan kelapangan hati.
Dan pun kelak ketika anda mendekati sukses, pasti juga muncul kontroversi lagi. Memang bukan hidup jika tanpa kontroversi. Jika kita mampu menguasai kontroversi itu dan mengolahnya menjadi motivasi. Bukan tidak mungkin sukses menunggu didepan mata.
Yang perlu diingat, manusia diciptakan bisa jadi komentator. Apapun yang anda lakukan pasti kan di komentari. Entah komentar jelek atau bagus itu terserah mereka. Toh hak mereka juga tuk bicara. Anggap saja komen mereka sebagai motivator anda. Yang diyakini mereka juga ikut bahagia ketika anda menjadi orang yang sukses dan berguna.
Itu saja kawan sedikit coretan. Semoga tiada lelah tiada putus dijalan segala perjuangan. Angkat gaman dan waspadalah disetiap pijakan. Jangan hiraukan seruan Setan!
(red-@Handocoe_HanCel)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H