Apakah stres itu dapat memberikan manfaat dan wajarkah terjadi?
Oleh : Try Gunawan Zebua
Gunungsitoli, Minggu, 13 Oktober 2024
Stres adalah suatu kata yang terkesan buruk bagi banyak orang. Sehingga kata tersebut sangat di benci dan di hindari sekali di sekeliling kita. Hal tersebut terjadi karena ada saja yang menyamakan stres itu dengan gila.
Setiap ada orang yang gila, dimana pun itu, selalu dikatakan sebagai orang yang stres. Seolah-olah stres dan gila itu memiliki pengertian yang sama. Padahal pada kenyataannya jelas sangat berbeda.
Apakah stres itu? Stres adalah suatu kondisi dimana terjadinya suatu tekanan, tuntutan maupun ketegangan pada seseorang. Pada intinya, orang yang tertekan, tertuntut dan tegang, pasti mengalami yang disebut sebagai stres itu.
Tertekan misalnya saat banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Tertuntut misalnya pajak yang diberikan oleh pemerintah, atau biaya hidup yang semakin mahal. Sedangkan tegang, misalnya saat ada masalah dengan tetangga atau keluarga.
Apakah gila itu? Gila adalah kondisi dimana seseorang tidak dalam keadaan yang sadar seutuhnya. Misalnya tertawa sendiri tanpa sebab apapun, bicara sendiri tanpa ada orang yang mengajak bicara, melempar sesuatu tanpa ada yang penyebab, dan sebagainya. Bahkan saat diajak mengobrol, semua jawabannya tidak sesuai dengan pembahasan saat berbicara. Istilahnya ngawur, dimana kita membahas tentang A, malah yang diceritakan tentang B.
Itulah pengertian stres dan gila itu, dimana jelas sekali sangat berbeda. Orang stres pasti masih bisa sadar, sedangkan orang gila sama sekali tidak bisa sadar. Kalaupun bisa sangat susah dan mungkin hanya mukjizat saja bila terjadi.
Lantas, apakah stres itu bermanfaat dan wajarkah terjadi?
Stres itu di satu sisi dapat dikatakan bermanfaat bagi kita karena dapat memberikan manfaat bagi yang mengalaminya. Tidak semua stres itu merugikan, tetapi ada pula yang bermanfaat.