Lihat ke Halaman Asli

Apakah Semua Bidang Ilmu Matematika Harus Dipahami? Apa dan Kenapa?

Diperbarui: 16 Juli 2023   22:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Apakah semua bidang ilmu matematika harus di pahami? Apa dan kenapa?

Oleh: Try Gunawan Zebua

Gunungsitoli, Minggu, 16 Juli 2023

Matematika adalah suatu hal yang bisa dikatakan penting dan berarti sekali bagi kita. Itu karena matematika digunakan saat ujian masuk perguruan tinggi, baik swasta maupun negeri. Ujian atau syarat masuk sekolah favorit juga telah digunakan. Begitu juga, saat kita mau melamar pekerjaan di swasta, apalagi, jika kita mau menjadi aparatur sipil negara, biasanya ada tes matematika digunakan. Dulu juga, waktu masa ujian nasional berlaku, salah satu mata pelajaran yang di ujiankan adalah matematika.

Belum lagi, saat kita melihat penilaian internasional berupa PISA dan TIMSS, menggunakan matematika di dalamnya. Sehingga matematika itu sangat penting dan berarti bagi kita. Matematika itu termasuk ke dalam salah satu bahasanya dunia atau internasional, keren kan? Itu dapat kita lihat dimana jika kita ke negara mana pun, angka satu pasti di tulis 1, dua di tulis 2, dan sebagainya. Kendatipun ada negara tertentu yang memiliki penulisan angka sendiri. Cuma, penulisan angka 1,2,3 dan seterusnya itu berlaku secara internasional.

Belum lagi, simbol matematika elemen, sudut, penulisan sin, cos, tan, dan lain sebagainya dalam matematika dapat kita temukan sama di negara lain. Hal tersebut saya lihat salah satunya saat teman saya yang kuliah di Rusia memberikan soal kepada saya. Begitu saya lihat sekilas, langsung saya katakan itu pasti soal matematika dan memang benar adanya. Belum lagi saat saya melihat soal-soal dalam bahasa Inggris, kendatipun bahasa pengantar menggunakan bahasa Inggris, tetapi salah satunya dalam soal berbahasa Inggris itu ada matematika. Apalagi saat bercerita atau bercakap dalam bahasa Inggris. Pasti ada disebut paling tidak angka 1, 2, dst saat belajar, bertanya jam, ukuran sesuatu, dan sebagainya.

Dimana matematika termasuk ke dalam salah satu bahasa Internasional, baik kita sadari maupun tidak. Tapi, dalam penulisannya terkadang bisa berdiri sendiri dan berdampingan dengan bahasa pengantar negara disitu.

Selain bahasa internasional, fakta saya temukan di lapangan bahwa orang matematikawan atau bidang lain matematika ada atau banyak yang menjadi pemimpin. Maksudnya matematika murni, pendidikan matematika, dan bahkan matematika terapan itu, atau dengan kata lain segala yang berhubungan dengan matematika, melahirkan para pemimpin di bangsa kita.

Bisa dikatakan berkat matematika lahir para pemimpin di bangsa kita yang memegang jabatan tertentu, atau malah mungkin semua jabatan. Sebut saja misalnya bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga yang merupakan guru besar bidang pendidikan matematika Universitas Negeri Medan, adalah Kepala Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Belum lagi bapak Prof. Dian Armanto guru besar bidang pendidikan matematika Universitas Negeri Medan yang dulu menjadi Kepala LLDIKTI wilayah 1 Medan, sekarang memegang jabatan sebagai rektor di salah satu perguruan tinggi, yaitu Rektor Universitas Haji Medan.

Begitu juga bapak Prof. Maman Fathurrohman, P.hD guru besar bidang pendidikan matematika Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, menjadi Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Ada lagi, Prof. Dr. Thomas Pentury, M.Si guru besar dalam ilmu statistika multivariat di Universitas Pattimura Ambon menjadi mantan Direktur Jenderal di Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, dan bahkan beliau sempat menjadi Rektor Universitas Pattimura.

Prof. Sutarto Hadi guru besar bidang pendidikan matematika Universitas Lambung Mangkurat pernah menjadi Rektor dan Pembantu Rektor Universitas Lambung Mangkurat. Begitu juga, Prof. Heris Hendriana guru besar pendidikan matematika IKIP Siliwangi pernah menjabat sebagai Rektor IKIP Siliwangi. Bahkan setelah Prof. Heris Hendriana menyelesaikan masa jabatan sebagai rektor, diganti oleh Prof. Euis Eti Rohaeti  yang juga merupakan guru besar bidang pendidikan matematika IKIP Siliwangi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline