Lihat ke Halaman Asli

Bagaimanakah Lahir Minat Itu?

Diperbarui: 6 Juni 2023   10:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bagaimanakah lahir minat itu?

Oleh: Try Gunawan Zebua

Gunungsitoli, Selasa, 06 Juni 2023

Siapakah yang tidak tahu minat itu. Apakah ada? Ya, mungkin dan pasti ada, kendatipun sebenarnya tidak ada. Itu karena minat itu ada dimana saja dan kapan saja. Terdengar dan terlihat saat kita berada di berbagai tempat dan pada saat apapun.

Menurut saya (Try Gunawan Zebua), dimana saya telah tuliskan di buku saya ke-11, minat adalah kemauan, keinginan dan niat akan suatu hal tertentu. Memang, sebelum di buku ke-11, minat tersebut telah saya tuliskan menjadi sebuah buku, dimana itu adalah buku solo saya yang ke-5 berjudul: "Menggagas Konsep Minat Belajar Matematika." Tapi, defenisi minat hanya sebatas kemauan dan keingin, saya tambahkan lagi sebuah kata berupa niat pada buku saya ke-11 yang baru terbit di tahun 2023 ini.

Intinya sebuah minat itu adalah saat seseorang memiliki kemauan, keinginan dan niat akan apa pun tanpa terkecuali. Minat dapat dilihat saat seseorang menjadi semangat, tekun, ulet, apalagi fokus atau konsentrasi akan apa yang dikerjakan atau lakukan. Tanpa disuruh, digerakkan, apalagi di tekan, orang tersebut akan melakukan dengan penuh rasa tanggungjawab dan sepenuh hati. Apalagi di dukung dan diperkuat, oleh sebuah motivasi, sehingga semakin semangat, dan bergairah menekuni hal tersebut. Sehingga tidak heran apapun yang dilakukan dan dikerjakan akan bertahan jika sudah baik, dan secara signifikan meningkat dari hari ke hari, menuju sebuah kesempurnaan, kendatipun sejati dan sesungguhnya hanya Tuhan Yesus yang sempurna 100%.

Minat adalah kemauan, keinginan dan niat, yang menciptakan kesuksesan dan kebahagiaan sejati bagi siapapun. Sehingga mau-tidak mau, suka-tidak suka, senang-tidak senang, dan sebagainya, kita wajib untuk memiliki minat terlebih dahulu sebelum bergelut atau menekuni apapun. Sadar atau tidak sadar, bisa jadi kita manusia itu melakukan sesuatu, bukan karena mau, ingin dan niat saja. Melainkan bisa jadi karena pergaulan, tuntutan zaman, apalagi gengsi dan ego yang teramat luar biasa. Hal tersebut terbukti, dimana jika ada sedikit saja masalah atau gesekkan, langsung muka merah, banting meja, terbangkan ini dan itu, garuk dan geleng kepala, serta hal lainnya.

Merasa lagi tidak mampu, tidak nyaman, tidak produktif, kurang sejahtera, dan sebagainya. Bukan menikmati dan menjalankan sebaik mungkin, tapi mulut komat dan kamit bagaikan sedang baca mantra. Bukan menjadi berkat dan memberkati, tapi sebenarnya adalah mengutuki, yang sebenarnya sedang mengutuki diri sendiri.

Tidak sepenuh hati, tidak jor-joran, tidak ikhlas, tidak menikmati, serta berbagai kata tidak yang lainnya. Pindah sana dan sini, gonta ganti sana dan sini, cerita sana dan sini, dan sebagainya layaknya sebuah cacing kepanasan, atau malah orang gila dan seharusnya tidak waras lagi. Sinting, dungu, atau berbagai istilah yang lain.

Kerja ikhlas, kerja cerdas dan kerja luar biasa patennya, kerja untuk Indonesia, yang berujung juga kerja seolah-olah untuk Tuhan Yesus. Menyenangkan Tuhan Yesus, bukan yang lainnya ini dan itu. Sehingga tidak menuntut dan menikmati segalanya tanpa beban yang begitu berarti sama sekali. Sehingga minat itu sangat kita perlukan, apalagi jika dipadukan dengan motivasi yang mendorong atau menggerakkan, seolah-olah untuk dan menyenangkan Tuhan Yesus.

Lantas, bagaimana sebuah minat tersebut lahir? Jika kita melihat dari segi panca indera yang saya batasi lima saja, ada berbagai cara sesuai panca indera itu sendiri. Saya hanya batasi lima indera saja, yaitu: melihat (mata), merasa (lidah), mendengar (telinga), meraba (kulit) dan mencium (hidung). Jadi, intinya sebuah minat, berupa kemauan, keinginan dan niat itu baru ada dan bekerja, saat dilihat, dirasa, didengar, diraba, atau dicium. Pada intinya harus kita alami dan nikmati langsung. Jika berlebih akan semangat, maka akan sepenuhnya minat itu lahir.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline