Bagaimana analisis dalam Metode Penelitian Kepustakaan (Library Research) itu?
Oleh: Try Gunawan Zebua
Gunungsitoli, Jumat, 21 April 2023
Metode penelitian kepustakaan atau yang dalam bahasa Inggris dituliskan sebagai Library Research, pada intinya disekitar kita itu disebut dengan berbagai istilah. Mengapa saya mengatakan itu? Karena pada intinya, metode penelitian kepustakaan itu berbicara dan bercerita, apalagi melihat dan mengamati segala hal yang berkaitan dengan tulisan, literatur, buku, simbol, suara, gambar, tayangan, dan lain-lain sebagainya, yang ada di sekitar kita, dengan tujuan mencari tahu maksud sesungguhnya, memperbaiki, mengembangkan dan bahkan hanya sekedar sebagai bahan pelajaran semata.
Hal tersebut saya lihat dari berbagai tulisan yang beredar di internet, buku atau media cetak, dan bahkan pada lembaga-lembaga pendidikan tinggi. Setelah saya lihat dan pelajari secara dalam dan seksama, semua itu pada intinya adalah suatu hal yang sama. Dalam artian, istilah atau kata-katanya berbeda, tapi maksud dan tujuannya sama.
Apa sajakah itu? Misalnya, ada yang menyebut metode penelitian kepustakaan sebagai metode penelitian kajian pustaka. Hal tersebut sebenarnya sama, dimana pustaka atau bahan pustaka, termasuk dituliskan pada bagian bab metode penelitian lain, khususnya pada kajian pustaka (biasanya bab 2). Dimana pada kajian pustaka, diberikan dan dipaparkan berbagai bukti pendukung dari bahan pustaka, sebagai pendukung dan penjelas sebuah penelitian.
Begitu juga ada yang menggunakan istilah lain seperti, studi literatur dan kajian literatur. Kata "studi" dan "kajian" merujuk pada belajar atau mempelajari, dimana itu adalah literatur. Studi berarti belajar atau mempelajari, sedangkan kaji berarti mengkaji atau mencari tahu, dimana yang di pelajari dan dicari tahu berasal dari literatur. Literatur tersebut adalah istilah lain dari bahan pustaka.
Begitu juga ada yang menyebutkan dengan istilah bibliografi. Dimana kemudian ada yang menambahkan kata studi, menjadi studi bibliografi, telaah bibliografi, dan sebagainya, yang bahkan ada hanya menggunakan kata bibliografi saja. Pada intinya adalah kata bibliografi yang merujuk pada bahan pustaka juga.
Ada juga yang menyebut dengan istilah analisis teks dan wacana, dimana bahan pustaka itu berbentuk teks dan wacana.
Bisa juga disebut sebagai metode penelitian naskah atau buku. Dimana naskah dan buku merujuk kepada bahan pustaka.
Ada juga yang bisa disamakan seperti metode penelitian naratif dan sejarah, dimana bahan perpustakaan itu berbentuk narasi dan sejarah itu bisa ditelusuri melalui bahan pustaka. Hal tersebut karena sejarah itu masa lalu, bukan masa kini dan bahkan masa depan. Sehingga kemungkinan besar dan pasti, tidak akan terulang lagi.