Lihat ke Halaman Asli

Masih Lurus dan Kristen Asli 100%

Diperbarui: 16 April 2023   21:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Masih lurus dan Kristen asli 100%

Oleh: Try Gunawan Zebua

Gunungsitoli, Minggu, 16 April 2023

Tulisan kali ini adalah salah satu dari sekian banyak tulisan saya, yang mana saya upload di media sosial saya dan di kumpulkan untuk di cetak menjadi sebuah buku antologi. 

Tulisan ini dibuat dari tema besar buku antologinya, yaitu: andai ini tulisan terakhirku. Hanya sekedar seolah-olah atau seakan-akan saja. Semoga ini bukan yang terakhir, kendatipun kalau terakhir biarlah sesuai dengan waktu dan kehendak Tuhan Yesus saja. 

Tulisan kali ini bertujuan untuk saya mau mengkonfirmasi secara resmi 2 hal, yaitu: masih lurus dan kristen asli 100%. Saya mau mengatakan bahwa: "masih lurus" dengan maksud saya masih di jalan yang benar dan tidak menyimpang sama sekali.

Saya mengatakan hal ini karena saya sempat menerima sebuah perkataan yang mengatakan bahwa pada intinya seolah-olah saya itu tersesat dan akan tersesat. 

Hal tersebut dikatakan oleh orang tersebut karena saya memperlihatkan di status saya buku yang saya beli, dimana buku tersebut dibuat oleh salah seorang filsuf atau pemikir, yang katanya tersesat dan bisa menyesatkan pembacanya. Pada intinya filsuf ini tidak percaya Tuhan dan seolah-olah saya akan terpengaruh juga untuk tidak percaya Tuhan. 

Saat menerima perkataan tersebut, saya sebenarnya dalam hati tertawa terbahak-bahak, tetapi saya tahan dengan sangat dalam dan sabar. Itu membuat saya yang biasanya begitu dapat buku, lalu upload buku di status media sosial, menjadi berpikir-pikir sekali dan geleng-geleng kepala. 

Bukan saya takut, tapi saya khawatir ditafsir dan bahkan disebarkan kemana-mana apalagi jika mana tahu saya mati kelak. Jadi, sebelum saya mati, maka terlebih dahulu saya mau mengkonfirmasinya, selain yang satu lagi. Saya merasa kedua hal ini yang pantas dituliskan, mumpung sesuai dengan tema penulisan buku ini.

Sebenarnya saya mengambil buku yang ditulis oleh filsuf itu karena saya mau melihat seperti apa itu kecemasan, dimana kebetulan filsuf ini pun menuliskan atau membahas kecemasan, yang mana nama filsuf ini dituliskan oleh referensi yang saya baca untuk bahan menulis buku saya berjudul: "Menggagas Konsep Kecemasan Belajar Matematika." Sehingga itulah yang mendorong saya untuk mencari, dan lalu membeli buku filsuf tersebut, serta membacanya supaya bisa saya lihat kendatipun berdasarkan sudut pandang sang filsuf yang kebetulan juga menuliskan tentang dunia psikologi. Filsuf itu termasuk juga salah seorang dari ahli psikologi, yang mungkin bagi para psikolog, atau yang mempelajari dan tertarik dengan dunia psikologi, pasti pernah mendengar nama filsuf itu kendatipun cuma selintas atau sesaat saja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline