Lihat ke Halaman Asli

Kebiasaan Baik dan Positif Melahirkan Prestasi Terbaik

Diperbarui: 24 Desember 2021   22:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kebiasaan Baik dan Positif Melahirkan Prestasi Terbaik

Oleh: Try Gunawan Zebua, A.Md., S.Pd

Kegiatan menulis sebenarnya bukan merupakan suatu hal yang baru bagi saya. Kendatipun saya baru aktif lebih banyak atau sering dalam kegiatan menulis mulai dari tahun 2019. Entah itu dengan cara bergabung dengan kegiatan menulis berbagai buku antologi (cerpen, puisi, quotes, maupun artikel), mengikuti berbagai kegiatan seminar atau pelatihan tentang menulis, maupun bergabung dengan berbagai grup kepenulisan yang ada di WA maupun Telegram. Tetapi sebenarnya sebelum tahun 2019, pada sekitar tahun 2012 sampai 2015 (saat kuliah D3 di Jakarta), saya sudah aktif dalam mengikuti berbagai pelatihan atau seminar tentang menulis. Entah itu yang gratisan, maupun sampai yang berbayar. Entah itu yang diselenggarakan di dalam kampus saya, maupun diluar kampus saya.

Namun, pada saat kuliah D3 tersebut, saya merasa masih kurang semangat maupun kurang paham bagaimana atau seperti bagaimana menulis tersebut (kurang paham secara detail tentang dunia menulis itu). Selain itu, pada saat itu, saya masih merasa setengah-setengah untuk menulis tersebut. Lebih-lebih sebenarnya saat itu saya merasa saya tidak bisa menulis dan menulis tersebut bagi saya pada saat itu adalah bagi orang-orang yang memiliki bakat atau talenta. 

Pada saat menulis juga, pada waktu itu, ada saja orang yang berkata: "kamu tidak akan bisa menulis atau tidak bisa menyelesaikan tulisan karena menulis itu susah sekali". Hal tersebut terbukti, dimana saat ditantang menulis suatu buku tertentu, saya sempat membuat konsepnya, namun semuanya tidak pernah selesai bahkan hingga saat ini. Hal tersebut lebih-lebih didorong karena saya merasa kurang tertarik lagi dengan pembahasan rencana buku pertama saya tentang kepemimpinan tersebut, dimana saya lebih tertarik dengan dunia psikologi yang dikaitkan dengan belajar matematika.

Sehingga tidak heran buku-buku solo saya tentang hal tersebut, mulai dari stres, motivasi, minat dan bahkan rencana buku kesembilan saya tentang kecemasan yang dikaitkan dalam kegiatan atau aktivitas belajar matematika (dalam proses pembuatan, entah itu mengumpulkan berbagai literatur terkait dan membacanya, hingga mengetiknya). Apalagi waktu dulu saat kuliah D3 tersebut di Jakarta, saya pernah didatangi oleh seseorang yang saya tidak kenal dan mengatakan kepada saya bahwa jangan mempermalukan kampus kita karena tulisan saya tentang banjir di kampus saya tersebut.

Begitu didatangi oleh orang tersebut, saya merasa kecewa karena saya dianggap telah mempermalukan kampus saya. Padahal sebenarnya saya bukan mempermalukan, tetapi saya ingin supaya masalah banjir tersebut di kampus saya dapat diatasi dengan baik. Sehingga melalui tulisan saya tersebut, saya mengharapkan agar kedepannya saya dapat menyelesaikan masalah banjir dengan sumbangan dari tulisan atau hasil temuan saya tersebut. 

Padahal untuk menghasilkan tulisan tersebut, saya harus rela mendatangi selokan-selokan dan mengamatinya, melakukan wawancara secara acak dengan orang-orang di kampus, dan bahkan sampai saya berdiskusi dengan salah seorang mahasiswa teknik bangunan yang ada di kampus lain (teman saya waktu SMA).

Saya merupakan salah seorang yang suka sekali dengan membaca dan bahkan saya merupakan orang yang suka sekali membeli buku. Apalagi jika ada suatu hal yang membuat saya tertarik, saya akan membeli atau mencari berbagai buku terkait hal tersebut. 

Dengan membaca berbagai buku-buku yang bahkan ditulis sebelum saya lahir atau dengan kata lain buku-buku tua, dimana pemikiran mereka tetap abadi dan dapat diketahui oleh siapapun sampai generasi saya dan bahkan generasi selanjutnya tanpa batas, kendatipun orangnya telah meninggal dunia, membuat semangat saya untuk menulis tersebut tetap berkobar. Sempat saya berpikir bahwa kok buku yang saya baca itu cuma buku-buku orang, kapan saya membaca buku saya sendiri dan orang lain akan membaca buku saya.

Sehingga pada tahun 2019, saya pun lebih sering lagi mengikuti berbagai kegiatan menulis, apalagi sejak kuliah S1, saya ikut berbagai kegiatan Lomba Menulis Karya Tulis Ilmiah. Namun saya hanya bisa lewat pada tahap seleksi abstrak saja pada 2 Lomba Karya Tulis Ilmiah yang saya ikuti. Tapi itu tidak membuat saya putus asa, saya pun terus mengikuti berbagai kegiatan lomba menulis bahkan hingga saat ini. Namun, saya lebih fokus dalam menulis artikel, dimana artikel-artikel saya tuliskan di akun kompasiana saya dan saya juga lebih fokus dalam menulis quotes dengan berbagai tema. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline