Lihat ke Halaman Asli

Singkong Atau Nasi yang Lebih Baik Untuk Tubuh

Diperbarui: 26 Juni 2017   21:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Bagi masyarakat Indonesia nasi merupakan makanan pokok yang sulit untuk digantikan, bahkan sebagian masyarakat merasa belum sah makan jika belum makan nasi. Menurut para ahli kesehatan, ternyata terdapat bahan makanan lain yang lebih baik ketimbang nasi.

Kita pasti sering mendengar nama Singkong. Bahan makanan umbi-umbian ini memang tidak terlalu popular sebagai makanan pokok di era modern seperti sekarang ini, melainkan digunakan sebagai bahan pokok oleh orang-orang tua jaman dulu. Kendati demikian, Singkong merupakan makanan yang mengandung karbohidrat, vitamin dan serat tinggi yang sangat baik bagi tubuh. Singkong dianggap kurang elit sehingga diganti dengan nasi, padahal jika dilihat dari seratnya lebih baik dari nasi. Kita memakan nasi karena merupakan sumber karbohidrat yang menjadi sumber energy utama bagi tubuh. Namun Singkong memiliki karbohidrat yang lebih tinggi dibandingkan nasi. Singkong mengandung karbohidrat komplek, sedangkan nasi mengandung karbohidrat sederhana.

Untuk memperjelas, sebaiknya kenali lebih dulu apa itu Karbohidrat ? karbohidrat merupakan salah satu jenis senyawa organik yang terdiri dari oksigen, karbon, dan hydrogen yang sangat memberikan manfaat penting bagi tubuh, serta ketersediaannya yang melimpah. Karbohidrat berfungsi sebagai bahan bakar yang akan diubah menjadi energy dalam tubuh. Karbohidrat terbagi menjadi 2 jenis yaitu, karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. 

Karbohidrat sederhana atau yang sering disebut sebagai gula sederhana adalah senyawa yang pada struktur kimianya mengandung satu atau dua molekul gula, yang termasuk karbohidrat sederhana adalah monosakarida dan disakarida. Sedangkan karbohidrat kompleks adalah jenis karbohidrat atau gula yang mengandung dua atau lebih molekul gula, yang termasuk karbohidrat kompleks adalah oligosakarida dan polisakarida.

Nasi mengandung karbohidrat sederhana, karena bentuk molekulnya yang sederhana maka karbohidrat pada nasi lebih cepat untuk diserap oleh tubuh, sehingga dapat dengan cepat meningkatkan kadar gula dalam tubuh dan lebih cepat menghasilkan energi. Namun walaupun cepat diserap karbohidrat sederhana akan cepat habis dan tubuh lebih mudah merasa lelah. Kemudian tubuh akan mudah merasa lapar setelah stok karbohidrat habis. Dengan demikian akan sering makan dan terjadinya penumpukan karbohidrat dan terjadilah kegemukan.

Sedangkan pada Singkong terdapat karbohidrat kompleks, dengan jumlah molekulnya yang lebih banyak sehingga karbohidrat akan terserap lebih lambat, sehingga energi yang dihasilkan akan berlangsung secara berkala. Dengan demikian tubuh tidak akan merasa cepat lapar, dan akan menghindari tubuh dari bahaya kegemukan. Namun walaupun baik untuk tubuh, mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks terlalu banyak dapat menyebabkan penumpukan karbohidrat dalam tubuh.

Singkong sangat dianjurkan bagi anda yang mengalami masalah kegemukan. Walaupun Singkong sudah ditinggalkan namun sebagian orang sudah menyadari bahwa Singkong merupakan panganan sehat yang harus dipertahankan guna memelihara kesehatan masyarakat modern. Tidak sedikit orang yang kuran menyukai Singkong, sehingga banyak olahan-olahan Singkong yang dengan cara modern, namun tidak mengurangi fungsi sehatnya bagi tubuh. Jika anda ingin hidup sehat, silahkan coba olahan Singkong yang dijual diberbagai toko atau rumah makan. Namun ada baiknya lagi jika Singkong tersebut diolah sendiri, akan lebih higienis dan sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline