Lihat ke Halaman Asli

Mental Breakdown: Cara Menyikapi Gejala dan Dampak Kesehatan Mental Individu Terhadap Kehidupan Sehari-Hari

Diperbarui: 13 Mei 2024   07:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Sumber gambar: Pexels/Daniel Reche

 

Readers,  kalian tau tidak sih apa itu mental breakdown?

            Mental breakdown, atau yang sering disebut kegagalan mental, adalah kondisi di mana seseorang mengalami tekanan emosional yang berlebihan hingga tidak mampu lagi mengatasi stress. Ketidakmampuan dalam memecahkan sebuah masalah sehingga menimbulkan stress yang berlebih menjadikan kesehatan mental individu tersebut menjadi lebih rentan dan akhirnya dinyatakan terkena sebuah gangguan kesehatan mental.

            Memiliki kepribadian mental yang sehat merupakan keinginan semua orang agar mampu berinteraksi dan menyesuaikan diri dengan baik tanpa adanya keterbelakangan mental. Memahami mental breakdown penting untuk mengidentifikasi gejala awal dan mencegah kondisi tersebut. Dengan memahami gejala mental breakdown, seseorang dapat lebih cepat mengidentifikasi dan mengatasi kondisi tersebut, sehingga dapat mencegah dampak negatif yang lebih luas terhadap kehidupan sehari-hari.

Yuk, simak dan pahami  terlebih dahulu gejala serta dampak mental breakdown terhadap kehidupan sehari-hari!

Gejala-Gejala Seseorang Terkena Mental Breakdown

  • Kecemasan Berlebihan: Kecemasan berlebihan menjadi salah satu gejala awal mental breakdown yang perlu diwaspadai dan ditakuti. Kecemasan berlebihan akan menyerang siapa saja dan membuat penderita takut akan hal-hal yang belum tentu akan terjadi. Kecemasan yang terus-menerus terjadi dan berlebihan dapat berkontribusi pada perkembangan kondisi mental yang lebih serius/kompleks.

  • Kehilangan Minat dan Motivasi: Mereka akan kehilangan motivasi dalam menjalani kehidupan sehari-hari, mereka merasa jika melakukan suatu aktivitas tidak akan memberikan kepuasan atau mereka mungkin merasa bahwa usaha mereka sia-sia dan selalu memiliki persepsi negatif bahkan dalam hal sederhana sekalipun.

  • Perubahan Pola Tidur: Seseorang yang terkena mental breakdown akan mengalami fase kesulitan untuk tidur atau tidur yang berlebihan. Mereka yang kesulitan untuk tidur biasanya mengalami masalah serius, kejadian traumatis atau pemicu lainnya yang membuat mereka memilih untuk tidak tidur, karena merasa tidur akan menganggu pikirannya dan memilih memikirkannya sepanjang waktu. Sedangkan, mereka yang mengalami tidur berlebihan biasanya memilih menyembunyikan diri dari masalah dan stres, tidak ingin memikirkannya dan tidak ingin menghadapi kenyataan hidup yang menimpanya.

  • Mood Swings: Perubahan suasana hati yang drastis dan tidak terkendali, biasanya penderita memiliki perasaan yang cukup sensitif dan akan mengalami perubahan suasana hati dalam sekejap,  itu dilatarbelakangi oleh sesuatu hal yang sangat menganggu pikiran serta ketenangan mereka.

  • Kesulitan Berkonsentrasi: Penderita mental breakdown biasanya sangat mungkin mengalami hal ini karena dipicu oleh stress yang berlebihan atau terlalu memikirkan suatu hal yang menyebabkan seseorang itu akan mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi dalam kegiatan kesehariannya dan akan berperilaku sangat ceroboh.

            Menyikapi gejala-gejala di atas dapat dilakukan dengan cara mengembangkan keterampilan emosional, mengelola stres, mengembangkan keterampilan sosial, mencari edukasi dan pengetahuan, terapi musik pembangun semangat, membangun kegiatan yang bersifat positif, self-love, terapi diri, mengubah life-style, memberi dukungan dan mencari bantuan profesional. Dengan mengembangkan, mencari dan terapi, seseorang dapat menghadapi stres dan tekanan, serta meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan yang lebih baik.

Dampak Mental Breakdown Terhadap Kehidupan Sehari-hari

            Mental breakdown memiliki banyak dampak yang dapat mempengaruhi kehidupan seseorang, diantara lain sebagai berikut:

  • Gangguan dalam Hubungan Sosial: Penderita mental breakdown akan sulit untuk melakukan interaksi dengan orang disekitarnya. Mereka akan sulit untuk mengontrol emosi, perasaan dan suasana hati, sulit dalam berkomunikasi, sulit memahami dan merespon seseorang ketika melakukan suatu interaksi dan bisa saja membuat orang disekitarnya merasa tidak nyaman.

  • Perubahan Perilaku: Mental breakdown dapat menyebabkan perubahan perilaku, seperti menghindari tempat atau situasi yang memicu ingatan buruk, terus menyalahkan diri sendiri dan menjadi pribadi yang lebih tertutup. Dampak ini sangat terlihat di diri para penderita, karena perbedaan yang sangat berbanding terbalik dari perilaku mereka sebelumnya.

  • Penurunan Produktivitas: Dampak ini sangat berpengaruh bagi kegiatan sehari-hari para penderita mental breakdown. Mereka akan merasa kurang konsentrasi, kelelahan, merasa tidak layak hidup sehingga sulit untuk mengerjakan kebiasaan yang dilakukan sehari-hari dan mereka juga akan sering berhalusinasi tentang kejadian yang tidak pernah terjadi dalam hidupnya.

  • Kondisi Fisik Menurun: Terganggu nya mental dapat menyebabkan kesehatan tubuh ikut menurun. Dampak ini terjadi biasanya disebabkan oleh stress yang berlebihan dan berlarut-larut sehingga kurangnya perhatian penderita akan kesehatan fisiknya, mereka akan lebih acuh dan tidak memperdulikan kesehatan fisiknya.

  • Menyakiti Diri: Dampak ini sangat fatal apabila penderita melakukan hal yang diluar nalar seperti mengkonsumsi obat-obatan berbahaya dan melebihi dosis, melakukan perilaku merusak diri, atau bahkan mereka akan melakukan tindakan yang lebih fatal lagi yaitu bunuh diri.

            Dampak dari mental breakdown dapat sangat merugikan kehidupan sehari-hari seseorang, penderita mental breakdown tidak boleh merasa sendirian ketika menghadapi masalah karena itu akan memperburuk kondisi mentalnya. Maka dari itu, cara menyikapi dampak dari mental breakdown adalah dengan cara menciptakan lingkungan yang mendukung, terbuka, dan empatik bagi penderita mental breakdown agar mereka merasa didengar, dipahami, dan mendapatkan bantuan yang diperlukan untuk pemulihan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline