Bisnis startup kini makin menjamur dan menjadi trend baru, bagi mereka yang passion berbisnis, terlebih memiliki ide menarik dengan kombinasi akan teknologi yang mendisrupsi, sehingga kekuatan ide dan eksekusi dalam menjalankan startup akan terus tumbuh.
Namun, bisnis tetaplah bisnis, tidak merubah segala sesuatunya, sehingga pondasi awal seperti keuangan tetap wajib diperhatikan, dan dalam menjalankan bisnis startup, tentu terdapat beberapa rekomendasi model laporan keuangannya, berikut Creativauz bahas.
Laporan laba-rugi
Laporan keuangan jenis ini akan menampilkan kinerja perusahaan kamu dalam periode waktu yang ditentukan, baik per bulan, per kuartal, per tahun, atau yang dapat disesuaikan dengan kemauanmu.
Laporan ini juga merinci mengenai pendapatan seperti penjualan barang atau jasa, tidak terlepas pencatatan biaya operasional seperti akomodasi, transportasi penggajian, utilitas, biasanya detail laporan laba bersih berada dibawah tabel.
Untuk melihat sehat-tidaknya keuangan startup kamu secara menyeluruh, biasanya dari laporan laba rugi ini, biasanya calon investor akan melihat laporan ini sebelum memutuskan untuk lanjut investasi, karena keuntungan kedepannya dapat diprediksi dari sini.
Maka, pastikan dengan baik menulis laporan keuangan laba-rugi dengan rapih agar bisa terpantau dengan baik kualitas keuangan startup kamu.
Neraca
Laporan neraca jelas menampilkan total aset, liabilitas juga ekuitas perusahaan startupmu, laporan ini yang paling vital yang menjadi tolok ukur bagi para BOD, investor, pemberi pinjaman, stakeholder, sebagai laporan terakurat.
Kenapa disebut neraca ? seperti penamaan neraca yang di kedua sisi akan sama dengan sisi lainnya, yang tak lain adalah aset_perusahaan = kewajiban + ekuitas yang seringnya, nilai tersebut juga dipecah lebih dalam hingga menjadi nilai jangka pendek dan jangka panjang (aset tidak lancar).
Cashflow