Lihat ke Halaman Asli

Agung Budi Santoso

Konsultan teknik dan penulis lepas tinggal di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah

Nasi Kuning dan Sarung, Hadiah Ibu Paling Istimewa

Diperbarui: 2 Januari 2018   17:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: thejakartapost.com

Kasih sayang ibu akan terus dikenang oleh anaknya sepanjang masa. Semenjak di dalam kandungan, balita, kanak-kanak, remaja hingga dewasa perhatian seorang ibu selalu tercurah kepada buah hatinya. 

Walau kadang terkesan cerewet, namun semua itu agar si anak bisa tumbuh menjadi insan yang baik. Tak ada seorang ibu yang tega melihat buah hatinya hidup sengsara. 

Bagiku ibu adalah koki terbaik sepanjang masa. Masakannya selalu enak dan bergizi. Maka tak heran jika aku lebih suka membawa masakan ibu sebagai bekal makan siang di kantor.

Nasi Kuning Sweet Seventeen

Setiap aku merayakan hari ulang tahun memang tak selalu ada kado istimewa buatku. Namun ketika aku menginjak usia 17 tahun yang katanya masuk ke dalam masa sweet seventeen. Ibu memberikan kejutan yang istimewa. 

Semua teman dekatku diminta untuk datang ke rumah. Aku pun menyetujuinya, hingga ada beberapa teman dekat di masa SMA yang ikut merayakan masa-masa sweet seventeen-ku di rumah. Pestanya memang tidak terlalu mewah, namun kecerian teman-temanlah yang bisa membuat suasana menjadi meriah.

Waktu itu belum eranya smartphone yang canggih seperti saat ini. Memiliki headset saja sudah merupakan suatu kebanggaan, karena aku memang suka mendengarkan musik. 

Nah, singkat cerita perayaan HUT yang ke-17 dirayakan dengan makan nasi  kuning bersama. Sayang tak ada dokumentasi berupa foto waktu itu. Namum kenangan nasi kuning itu masih terasa hingga sekarang. Pernah aku meminta resep masakan ke ibu. Tapi justru resep masakan nasi goreng yang lebih aku kuasai. Memasak nasi kuning bagiku agak ribet dibanding membuat nasi goreng.

Satu kali sepanjang hidup aku bisa merasakan betapa meriah dan enaknya nasi kuning buatan ibu. Teman-temanku pun ikut memujinya. Setelah perayaan usai kami berdoa bersama dilanjut dengan ramah tamah. 

Waktu demi waktu telah berganti hingga aku lulus kuliah dan saat ini sudah bekerja nasi kuning tetap menu istimewa. Karena sangat jarang ibu membuat masakan itu. Yang lebih sering justru nasi opor tiap lebaran. Nasi kuning sweet seventeen sungguh tak terlupakan.

Sarung Peneguh Iman

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline