Lihat ke Halaman Asli

Agung Budi Santoso

Konsultan teknik dan penulis lepas tinggal di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah

Apa yang Salah dengan Adipati Karna, Dewi Kunti?

Diperbarui: 10 Oktober 2017   23:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: pinterest.co.uk/jimvesters

Tokoh pewayangan paling kontroversial di dalam dunia pewayangan adalah Adipati Karna. Alkisah di Kerajaan Astina terdapat sekolah keprajuritan, di mana Durna adalah sang mahaguru yang dipilih untuk mendidik para ksatria di kerajaan. Para murid yang belajar adalah keturunan yang masih bersaudara yaitu Pandawa dan Kurawa. Namun siapakah Adipati Karna ? Menurut kisah Mahabharata dia adalah keturunan seorang kusir kereta. Apa benar ?

Menurut sumber yang lain, Adipati Karna sebenarnya keturunan Dewi Kunti. Karena malu sebab Adipati Karna terlahir oleh mantra yang diucapkan oleh Dewi Kunti dan sebagai dampaknya ia terlahir lewat telinga Dewi Kunti. Mantra itu konon diucapkan dan memanggil Batara Surya seorang dewa dari kayangan. Maka terkabullah apa yang terjadi dari mantra itu.

Adipati Karna lahir, namun Dewi Kunti menjadi bingung sebab ia masih gadis. Si jabang bayi dihanyutkan ke sungai dan ditemukan oleh seorang kusir kereta. Singkat cerita dengan bantuan Duryudana, Adipati Karna menjadi raja di kerjaan Anga. Dan sebenarnya dia adalah kakak tertua dari Pandawa. Adipati Karna gugur membela Kurawa di perang Bharatayudha.

Adipati Karna rela mati dibunuh oleh adiknya sendiri Arjuna. Sebenarnya kesaktian dua ksatria ini sama. Namun kisah berakhir tragis, dengan panah Pasopati dia gugur di tangan Arjuna. Hmmmm.....jagat dewa bhatara. Lakon apalagi yang akan terjadi setelah Adipati Karna gugur di medan perang. Ki Dalang mendadak kehabisan cerita. Para penonton wayang pun menjadi melongo.

"Piye iki Ki Dalang ?" tanya penonton.

"Mengko dhisik !" jawab Ki Dalang.

"Aku meh udud dhisik."

"Lha wong wis bengi, iku wayahe goro-goro, punakawan kudu methu ben dadi lucu."

"Wooo....Ki Dalang meh ndagel thoo?" teriak para penonton.

"Lha iyo...tugase dalang iku ngudal piwulang. Yen ora ndagel yo pagelaran wayangku ora laris."

Begitulah sekilas pertunjukkan wayang kulit tiap malam Jumat Kliwon yang digelar di Taman Budaya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline