Di lereng Gunung Sindoro, Kabupaten Temanggung ternyata tidak hanya sumber air suci di Jumprit saja yang dapat dijadikan tempat tujuan wisata. Candi Pringapus adalah salah satu candi Hindu yang dibangun sekitar abad ke-8 M. Berlokasi di desa Pringapus, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung.
Candi ini pertama kali ditemukan oleh orang Belanda tahun 1844 yang bernama F.W. Junghun. Pada tahun 1929 candi ini dipugar dan direnovasi. Diperkirakan candi ini beraliran agama Hindu-Siwa karena di dalam candi terdapat arca nandi (berbentuk arca sapi). Ketika mengunjungi situs ini penulis didampingi oleh penjaga candi yang bernama Kustriyono.
"Mas, masuk candi ini gratis atau bayar ?" tanya saya ke Mas Kustriyono.
"Gratis kok, Mas."
"Tapi isi buku tamu dulu ya ?" imbuh Mas Kustri.
Setelah mengisi buku tamu dan mengelilingi candi yang berukuran 32 x 26 m ini, penulis lantas ber-selfie ria dan mengambil foto candi dari berbagai sudut. Pada awalnya penulis sempat agak kesulitan menemukan lokasi candi ini walau di google map sebenarnya sudah ada petunjuk yang jelas. Maklum berkunjung ke candi ini merupakan pengalaman pertama penulis, berbeda dengan candi Borobudur atau candi Gedong Songo yang sudah lebih lama popular.
Walau kita tidak dikenakan bea tiket masuk ke candi ini, namun tampak candi ini sangat terawat dan terjaga kebersihannya. Menurut penuturan Mas Kustri, kebanyakan yang berkunjung ke candi ini adalah pelajar yang mendapat tugas dari guru di sekolah. Selain itu juga banyak juga anak remaja yang ramai untuk sekedar berfoto-foto karena di tempat ini pemandangannya memang indah.
Selain candi Pringapus sebenarnya ada satu candi lagi yang lokasinya agak dekat yaitu candi Liyangan. Namun keterbatasan waktu penulis, akhirnya kesempatan untuk berkunjung ke candi Liyangan menjadi target berikutnya. Dan penulis juga berencana akan melanjutnya eksplorasinya ke dataran tinggi Dieng, karena dari lereng gunung Sindoro ini nampaknya ada jalur alternative yang bisa digunakan untuk menuju ke Dieng.
OK, sampai di sini dulu liputan dari penulis. Salam Kompasiana .......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H