Hidup di kota dan di desa sebenarnya ada enaknya, ada juga enggaknya. Di sini penulis mengambil judul "Antara Hutan Beton dan Sawah" bermaksud mengambil gambaran bahwa secara sosial adat istiadat orang kota dan orang desa berbeda. Hidup di desa terkesan damai, nyaman, sejuk dan indah. Sedang hidup di kota terasa sumpek, macet, dikejar waktu dan penuh dengan tekanan mental.
Pak Tani yang sehari-hari menggarap sawah tidak pernah ribut soal kenaikan harga BBM, tapi akan sangat terpukul jika harga pupuk mahal, harga jual gabah murah, dan infra struktur yang serba terbatas. Sebaliknya jika orang kota hidup di desa juga akan serba bingung menghadapi segala keterbatasan hidup di desa. Orang kota yang terbiasa mendapat fasilitas mewah mungkin bingung jika akan mandi harus ambil air di sumur yang letaknya sangat jauh. Padahal di kota karena ada jaringan PDAM kebutuhan air sangat mudah didapat.
Pastilah manusia dalam beradaptasi akan sering mengeluh, tetapi kalau sudah terbiasa lama kelamaan juga bisa menyesuaikan. Akan kebal dan harus bisa bertahan hidup. Kalau di kota mungkin semua lahan sudah menjadi bangunan sedang di desa lahan terkesan luas melimpah yang ada hanya sawah. Jarang sekali ada bangunan yang berdesak-desakan. Maka hidup di kota terkesan sumpek. Sedang hidup di desa terkesan longgar dan masih menawarkan adanya aroma kesejukan. Namun siapa pun orangnya akan nyaman jika ia sudah beradaptasi dengan lingkungannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H