Lihat ke Halaman Asli

Agung Budi Santoso

Konsultan teknik dan penulis lepas tinggal di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah

Tulisan Kita Jelek? No Problem

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menulis sebagai ungkapan atau sebagai wujud dari ekspresi pemikiran yang lagi gelisah itu kadang mengalir dengan sendirinya. Tapi kalau tiba-tiba dikategorikan sebagai tulisan yang belum bermutu...ya no problem bagi saya. Apalagi tulisan yang berbau opini. Namanya juga opini berarti murni hasil dari uneg-uneg dan pendapat pribadi dari penulis itu sendiri.

Akan berbeda lagi jika kita mau menulis yang berbau reportase, ini malah kalau bisa jangan melibatkan opini kita didalamnya. Ya, kalau masih belajar nulis reportase memang sulit juga. Terkadang saya sendiri pun masih ada unsur opini saya di dalam artikel yang berbau reportase. Ternyata sulit juga bertindak obyektif hehehehe...

Apalagi menulis cerita fiksi, kadang masih melibatkan pengalaman pribadi. Wedew...sulit ya ternyata bermain imajinasi. Tapi apa pun bentuk tulisan entah itu opini, reportase, essay, atau cerita fiksi asal bukan copas atau copy paste dari orang lain saya merasa itu suatu karya yang patut untuk diapresiasi. Mau jelek atau bagus gak papa lah. Namanya juga belajar. Yang penting bukan belajar cari musuh. Belajar cari musuh sangat mudah. Tapi belajar menulis sekaligus mencari teman itu yang tidak mudah. Kalau ada teman yang mengkritik hasil tulisan saya untuk hasil yang lebih baik malah saya merasa senang. Jadi saya bisa belajar darinya. Tak perlu malu dalam proses belajar. Saya pun gak akan iri dengan prestasi para senior yang bisa menulis dengan baik dan bagus.

Sadar akan kemampuan itu lebih baik. Saya memang senang melakukan penelitian dan pengamatan terhadap semua tulisan saya yang sudah ada di Kompasiana. Itung-itung belajar otodidak, syukur-syukur lagi ada yang membimbing alias jadi mentor. Falsafah di atas langit masih ada langit tetap saya pegang di dalam proses belajar. Yang penting saya tidak akan menghina tulisan orang. Wujud apresiasi dalam bentuk komentar atau vote itu baik. Dan saya pribadi berusaha memberikan komentar serta vote yang menggugah dan menyemangati supaya tidak nglokro.

Belajar nulis bukanlah untuk menjadi seorang plagiat, tetapi kalau memodifikasi itu mungkin lebih baik. Dan akan lebih baik kalau kita ngomong apa adanya bahwa kita menulis ini dan itu terinspirasi oleh tulisan si anu atau lagu si anu atau apa lah. Jujur lebih baik. Kalau tulisan memang saya jelek ya saya pun akan mengakui tulisan saya baru taraf seperti ini. Tetap semangat ? Perlu...tak pernah padam walau tulisan masih dinilai jelek. Wong memang kenyataannya masih seperti ini. Biarlah orang yang menilai, tinggal kita yang menampung untuk selanjutnya kita kaji kembali di mana letak kekurangan di dalam tulisan kita.

Mendapat pujian memang kadang bisa menyemangati, tapi kalau jadi besar kepala nanti dulu deh. Jangan-jangan bisa jadi bom waktu bagi kita. Belajar tak ada matinya pokoknya. Wong kalau kita mendapat manfaat dari kritikan orang toh itu juga untuk perbaikan kita. Tetap berteman demi kemajuan bersama. Kalau toh teman kita melesat sampai jauh dalam proses belajarnya ya biarlah memang mungkin dia pantas mendapatkan itu. Tidak akan kecewa. Kadang malah saya memberi ucapan selamat kepada mereka yang sudah pinter nulis. Tidak akan iri dengan prestasi para penulis yang sudah lebih jago. Ibarat mobil atau sepeda motor kalau kapasitas cc-nya baru 125 cc kok mau menjadi 2000 cc ya sabar aja deh belum waktunya di up grade. Hehehehehe.....Masih tetep nulis ? Masih...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline