Jika Anda belanja ke toserba atau mall atau swalayan, hampir dipastikan barang yang Anda beli telah memiliki barcode alias kode batang berupa garis hitam putih dengan ketebalan yang bervariasi. Barcode yang mewakili kode manufaktur dan kode produk itu merupakan standar kode yang mengacu kepada EAN-13 alias European Article Number. Angka 13 dibelakang EAN merupakan jumlah digit yang ada pada barcode tersebut.
Nah, sekarang kita pun bisa membuatnya dengan MS Excel. Namun sebelumnya kita ketahui dulu aturan cara membuatnya. Barcode dengan standarisasi EAN-13, secara garis besar memiliki 15 kolom. Kolom urutan pertama, kedelapan, dan kelima belas merupakan left guard bars, center guard bars, dan right guard bars.
Adapun kolom ke-2 s/d ke-7 dan kolom ke-9 s/d ke-14 adalah kolom angka desimal yang diterjemahkan dengan bilangan biner dengan aturan khusus. Sebut saja kolom ke-2 s/d ke-7 adalah left hand dan kolom ke-9 s/d ke-14 adalah right hand. Untuk kolom left hand mengikuti aturan bilangan odd dan even, sedang kolom right hand tidak.
Berikut adalah tabel sebagai panduan kita dalam mengkodekan bilangan desimal menjadi barcode.
Tabel 1
DIGIT
LEFT-HAND ENCODING
RIGHT-HAND ENCODING
ODD PARITY (A)
EVEN PARITY (B)
ALL CHARACTERS
0
0001101
0100111
1110010
1
0011001
0110011
1100110
2
0010011
0011011
1101100
3
0111101
0100001
1000010