Lihat ke Halaman Asli

Agung Budi Santoso

Konsultan teknik dan penulis lepas tinggal di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah

Menulislah Sebelum Namamu Ditulis di Batu Nisan

Diperbarui: 18 Juni 2015   00:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judulnya aneh gak ya ? Ya, mungkin terkesan konyol. Tapi tak mengapa. Wong namanya nulis kan merupakan wujud ekspresi dari seorang penulis supaya diketahui apa yang ada di dalam pemikirannya. Orang tidak akan tahu apa yang ia inginkan, atau apa yang ia harapkan. Dengan tulisan paling tidak kita telah menorehkan pikiran kita kepada dunia bahwa kita pernah ada atau bahasa lainnya kita pernah hidup di dunia yang fana ini. Akan berbeda jika kita hidup tapi tidak pernah menulis. Akan sama halnya dengan binatang purba yang tinggal fosilnya saja dan menjadi obyek penelitian para arkeolog.

Jaman sejarah adalah jaman yang diawali oleh manusia ketika sudah mengenal tulisan. Dan dikatakan pra sejarah karena manusia dulu belum mengenal tulisan. Oleh karena itu lewat catatan harian ini penulis hanya ingin share tentang perlunya menulis. Kalau kita selama hidup tidak pernah menulis lalu apa bedanya dengan manusia purba ? Hehehehe.......

Maka judul di atas saya rasa bisa menggugah semangat untuk menulis. Banyak sejarah kuno yang hurufnya juga kuno dan kisah hidup para raja jaman dulu hanya tertulis di atas batu prasasti. Nah, di jaman informasi ini rasanya kita jadi terasing jika tidak pernah menulis sama sekali. Paling tidak dengan menulis kita sudah berbagi atau menularkan ilmu kepada orang lain walau ilmu itu mungkin sederhana sekali. Kitab-kitab kuno juga dituliskan di dalam buku salah satunya juga agar bisa diwariskan oleh generasi selanjutnya. Nah, apa jadinya jika kita jarang atau enggan menulis ? Ya, sudah pasti tidak ada bukti tertulis kalau kita sebenarnya insan yang di hidup di jaman sejarah bukan pra sejarah.

Lha kalau seumur-umur gak pernah nulis dan malah sampai maut menjemput tidak pernah mewariskan sepenggal tulisan pun lalu apa sumbangan kita bagi generasi selanjutnya ? Mewariskan ilmu kadang lebih bermanfaat ketimbang mewariskan harta. Harta atau benda juga lambat laun akan lenyap. Dan kalau kita meninggal punya harta warisan yang banyak malah nanti ahli waris bisa berebut dan bermusuhan. Namun kalau yang kita wariskan adalah ilmu atau tulisan paling tidak ahli waris kita akan tahu kalau ternyata kita ini pernah hidup. Ahli waris kita akan tahu pemikiran-pemikiran kita. Dan saya rasa tulisan akan menjadi saksi bisu yang bisa mengungkap segala misteri yang mungkin sulit untuk dipecahkan.

So, marilah kita menulis sebelum ada tulisan R.I.P di batu nisan anda. Hehehehe......Salam Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline