Lihat ke Halaman Asli

Agung Budi Santoso

Konsultan teknik dan penulis lepas tinggal di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah

Biar Jelek yang Penting Orisinil

Diperbarui: 18 Juni 2015   00:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa reaksi  Anda jika hasil karya Anda mendapat kritikan pedas dari orang lain ? Menurut saya perlu berjiwa besar dalam menyikapi hal ini. Janganlah serta merta respon negatif kita balas dengan reaksi negatif pula. Akan runyam jadinya. Kita perlu mawas diri dan berfikir jernih serta meneliti kembali kritikan orang tersebut. Boleh jadi karya kita memang masih memiliki kekurangan di sana sini. Yang jelas tulisan atau karangan sebagai hasil karya intelektual harus orisinil, ini yang tidak boleh diganggu gugat. Kalau toh tulisan kita masih dibilang jelek biarin aja. Kan menulis itu proses. Dan setiap penulis tentu memiliki gaya penulisan yang berbeda. Ini yang tidak bisa dibantah. Kalau tema hampir mirip alias nyrempet-nyrempet itu sih gak masalah, yang penting bukan copas alias copy paste. Suatu karya bisa saja menimbulkan inspirasi bagi orang lain untuk menuliskan karya lain yang mungkin serupa tapi tak sama. Atau lebih kepada penyempurnaan hasil karya sebelumnya. Dan ini lah yang namanya progress. Semakin lama jam terbang orang dalam menulis dia akan semakin terasah.

Kritikan kita respon positif sebagai arah pengembangan yang lebih perfect. Jadilah dirimu sendiri di dalam menulis. Jangan pernah menjadi orang lain. Gaya penulisan kita akan semakin berkembang seiring dengan jam terbang kita di samping kita juga membaca karya orang lain sebagai wahana untuk studi banding. Bisa saja kita sealiran di dalam dunia penulisan namun di dalam mewujudkan hasil karya tulis tentu tidak akan sama persis. Pasti akan ada ciri khas dari masing-masing penulis dan inilah nilai jual kita.

Kita perlu bersyukur dengan ciri khas yang kita miliki. Dan ini yang tidak bisa ditiru, layaknya seorang pelukis yang memiliki aliran naturalis pastilah memiliki ciri khas. Aliran boleh sama tapi hasil karya no way ! Atau sebagai contoh jika saya mulai tertarik untuk menulis cerita fiksi fantasi seperti halnya J.K. Rowling tentu saya tidak akan memunculkan tokoh yang mirip Harry Potter. Mengapa ? Karena tentu saya akan merasa kesulitan.  Apa lagi latar belakang J.K. Rowling jelas berbeda dengan latar belakang saya serta pengalaman kepenulisan yang juga berbeda. Yang jelas biar kata orang karya kita masih jelek dan tidak populer semua itu hasil jerih payah kita sendiri dan bukan hasil dari plagiarisme.

Ok, ini mungkin uneg-uneg saya tentang motivasi menulis. Jangan patah semangat kalau tulisan kita dinilai masih di bawah rata-rata jika dibanding para penulis yang sudah profesional. Salam Kompasiana !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline