Lihat ke Halaman Asli

Teori Evolusi. Disalahartikan, Tak Pernah Dibaca, Dimusuhi

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="attachment_270577" align="alignleft" width="390" caption="grapegenome.org"][/caption] Teori evolusi, yang sering juga disebut sebagai Teori Darwin, dimusuhi para penganut agama yang fanatik dan para pemukanya. Beberapa bahkan berteori bahwa Darwin berkonspirasi dengan Partai Komunis Internasional (?) untuk menghancurkan agama.

Apa keberatan para pemeluk agama terhadap teori evolusi? Yang terutama adalah pendapat bahwa menurutteori evolusi, kita, manusia, adalah keturunan monyet.

Para pegecam ini kebanyakan memang bukan ilmuwan, tetapi mereka yang mengaku beriman, dari berbagai golongan agama. Kebanyakan pula belum pernah membaca naskah The Origin of Species by means of Natural Selection karangan Charles Darwin itu dengan berbagai alasan. Takut terpengaruh, propaganda komunis, dll.

Naskah itu sekarang tersedia gratis dari Project Gutenberg. Google aja “the origin of species”, nanti akan ketemu naskah yang sama dalam berbagai edisi. Peringatan: kalau anda seperti saya, bukan seorang biologist atau zoologist, atau botanist,  repot sekali membaca buku ini. Bahasanya bahasa Inggris abad ke 19. Sangat santun, tapi kalimatnya panjang-panjang, koma melulu, dan ketika sampai titik, anda (maaf: saya) malah bingung. Tapi bingung lebih baik daripada bengong. Tinggal diulangi saja.

Buku ini adalah catatan pengamatan dan eksperimen, disusun dalam waktu kurang lebih lima tahun, dan tak ada kalimat eksplisit yang menyatakan bahwa manusia adalah keturunan monyet (atau simpanse, atau gorilla, atau orang-utan). Dan Darwin tidak sendirian. Dia juga menjadikan tulisan-tulisan para ahli sebelumnya sebagai acuan.

Yang saya pahami, Darwin berhipotesa, berdasarkan segudang data yang ia peroleh dari perjalanannya ke Galapagos dan hasil eksperimennya sendiri baik sebelum maupun sesudah perjalanannya itu, serta pendapat-pendapat para ahli sebelum maupun yang seangkatan dengannya, bahwa species yang sekarang banyak jumlahnya itu berasal dari species sebelumnya yang jumlahnya lebih sedikit, atau bahkan mungkin satu species.

Kamus Oxford: species /"spi;Si;z, · n. (pl. same)1 Biology a group of living organisms consisting of similar individuals capable of exchanging genes or interbreeding, considered as the basic unit of taxonomy and denoted by a Latin binomial, e.g. Homo sapiens .

KBBI:spesies /spésiés/ n Bio satuan dasar klasifikasi biologi; jenis;.

Jadi species terbentuk, berevolusi, dari species sebelumnya.

Pada pertengahan abad ke 19 itu DNA belum ditemukan (baru teridentifikasi tahun 1869). Seabad kemudian baru dikonfirmasi bahwa DNA adalah cetak biru mahluk biologis, membawa sifat-sifat keturunan. Sekarang difahami bahwa DNA dapat bermutasi karena berbagai sebab (terpapar radioaktifitas, atau disengaja pada rekayasa genetika). Sediakan waktu yang lama sekali, jutaan tahun, maka DNA berevolusi, sehingga satu species berkembang menjadi sejumlah species baru.

Waktu jutaan tahun itu sulit dihayati. Sedangkan dalam 20 tahun saja dunia berubah dengan dahsyat. Banyak hal yang sebelumnya dianggap keajaiban atau impian, sekarang menjadi kenyataan, bahkan menjadi kebutuhan sehari-hari. Setiap jaman mengaku dirinya moderen, dan jaman berikutnya datang begitu saja dengan modernitas yang baru. Kecuali besok kita menghancurkan diri sendiri (dengan perang nuklir, misalnya), atau tuhan mengirim asteroid besar ke bumi.

Darwin bukan filsuf. Bahkan tidak seperti Einstein yang hanya bereksperimen dalam pikiran, Darwin memaparkan data hasil pengamatan dan eksperimen nyata. Dia mengekstrapolasi data itu ke masa lalu, yang dapat disimpulkan bahwa species baru berasal dari species lama, dan bukan tercipta begitu saja, atau diciptakan secara terpisah oleh tuhan. Nah, kesimpulan ini memang menjadikan Darwin seorang ateis.

Tapi kaum beragama tak perlu ketakutan dengan teori macam begini. (Hipotesa Darwin mengenai evolusi ini sudah dianggap teori, karena data-data baru banyak yang mendukung). Kenapa harus kurang pede menghadapi ilmu pengetahuan. Masih banyak ruang yang tak tergapai oleh ilmu pengetahuan. Tapi juga jangan bermimpi bisa memaksa semua orang untuk menganut iman yang sama, lalu memusuhi mereka yang berbeda.

Umur kita singkat. Tak cukup waktu untuk mengkhatamkan bahkan satu subyek saja. Akan lebih baik kalau saling menghargai dan tak saling menganggu, dan bekerjasama untuk kemaslahatan bersama.

Ini gampang diomongin, gampang juga dilanggar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline