Lihat ke Halaman Asli

Food Safety in Loading and Distributing

Diperbarui: 14 Desember 2021   09:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Food Safety In Loading and Distributing

Triza Mayasari, Dedin Finatsiyatull Rosida, Cyndy Venna Ardiana, Sonia Dwi Chofifa Fauzyah, Muhammad Noval Rafi Ahnaf, Lisa Yulistriana, Irsyadhea Roofiqa Sari

Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Teknik

UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

Corresponding author: dedinbahrudin@gmail.com

Distribusi makanan berbeda dengan distribusi produk lainnya. Produk makanan menunjukkan perubahan kualitas yang berkelanjutan diseluruh rantai pasokan, hingga konsumsi akhir. Oleh karena itu, dalam pendistribusian pangan harus mempertimbangkan kualitas, kesehatan, dan keamanan pangan. Karakteristik penting dari banyak sistem distribusi makanan adalah kontrol suhu dan tranportasi saat distribusi. Selain itu, proses pemuatan (loading) produk ke dalam kendaraan juga penting dan perlu diperhatikan. Pemuatan produk juga penting untuk diperhatikan karena memuat produk dengan aman dan benar di dalam kendaraan untuk distribusi berpengaruh terhadap kualitas produk. 

Beberapa cara yang dapat dilakukan agar pemuatan dan distribusi aman yaitu pemilihan kendaraan yang tepat; wadah penyimpanan harus memiliki desain yang tepat, mudah dibersihkan dan dipelihara dalam kondisi baik. Saat melakukan pemuatan dilakukan pemisahan untuk produk pangan jadi dan bahan mentah, karena untuk mencegah terjadinya kontaminasi silang; tidak menyimpan alergen makanan umum diatas produk makanan lain.

Pemilihan kendaraan yang digunakan untuk proses distribusi makanan harus diperhatikan agar sesuai dengan kebutuhan, pemilihan ini didasarkan pada rute perjalanan, waktu yang ditempuh, kapasitas kendaraan dan spesifikasi peralatan yang dibutuhkan seperti adanya refrigerator pada kendaraan karena dalam distribusi produk makanan, kontrol suhu merupakan faktor penting. 

Hal ini dapat mempengaruhi kualitas produk terhadap penurunan kualitas, dan keamanan produk terhadap kontaminasi pertumbuhan bakteri yang berpotensi berbahaya (seperti Salmonella dan E. coli). Selain itu, kontrol suhu yang tidak memadai dapat menyebabkan reaksi kimia yang dapat mengubah penampilan produk dan tekstur. 

Sehubungan dengan kontrol suhu, pada dasarnya kita dapat mengidentifikasi tiga jenis rantai pasokan makanan: beku, dingin, dan bersuhu lingkungan. Untuk rantai beku dan dingin, beberapa suhu yang berbeda digunakan karena menyesuaikan bahan pangannya. Rantai beku terutama beroperasi pada suhu (-18°C), seperti produk es krim memerlukan rantai beku dengan suhu (-25°C) atau suhu yang lebih rendah lagi. Untuk rantai dingin, suhu berkisar dari 0°C untuk ikan segar hingga (-15°C) untuk produk misalnya kentang dan pisang (Smith dan Sparks, 2004). Dan untuk rantai suhu ruang menyangkut produk yang tidak memerlukan kontrol suhu, seperti barang kalengan (sarden).

Permintaan buah segar sangat meningkat di masa pandemi Covid-19 saat ini, proses pengiriman sangat membutuhkan kualitas yang baik. Selain pemantauan langsung kondisi suhu selama pengiriman buah. Semua pengiriman barang harus dikemas sesuai standar. Produk yang akan dikirim pastikan terdapat bahan kemasan (plastik gelembung atau bubble wrap, bantalan atau gabus) untuk melindungi produk dari benturan dan memar saat pengiriman. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline