Lihat ke Halaman Asli

Aksi.. Demo..?

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

aksi.. demo.. ya hal yang sekarang sepertinya tidak asing lagi di telinga ku. bukan karena saya sering melakukannya atau ikut dalamnya tetapi saya tau bahwa itu adalah salah satu cara mahasiswa dan aktifis untuk memperjuangkan aspirasi mereka. memang aksi, demo dan apalah artinya itu bukan satu-satunya cara untuk menyampaikan aspirasi tetapi di situasi yang sekaan semuanya BUTA, TULI dan MASA BODOH dengan yang dibawah ini lah sepertinya yang harus di laksanakin. sudah demo, aksi dengan beratus2 orang tetap saja tidak ada tanggapan apa lagi diam. wah jadi apa?? sekarang isunya demo kenaikan BBM yang melonjak tinggi sekali,, gimana kalau harga BBM itu ok di naikan akan tetapi ada syaratnya :

1. setiap SPBU disetiap daerah pelosok, desa dan kota tersedia BBM setiap saat baik dari sabang sampai marauke.

2. lapangan kerja di perbanyak, bukan untuk teman-teman para sarjana saja akan tetapi juga untuk bapak-bapak ibu-ibu yang memiliki keterbatasan kemampuan kan gak lucu BBM di naikan tetapi pendapatan mereka lebih kecil dari pada harga BBM yang secara rasio mempengaruhi harga bahan makan dan lain-lain. kalau begitu mereka mau makan apa?? itu penting perhatikan.

3. sistem pendidikan dan pendidikan di INDONESIA harus di benarin dan di tingkatkan, jangan hanya bangga untuk mengimpor barang dari luar. kenapa sistem dan pendidikan perlu dibenahi dan diperhatikan karena itu sangat berguna bagi anak-anak, remaja, mahasiswa dan para pemuda INDONESIA agar mampu menciptakan suatu alat dan memiliki keahlian khusus untuk dapat menciptakan alat pengelolaan minyak supaya miliki kita juga dapat kita rasakan bersama dan dengan harga yang lebih murah. biar orang INDONESIA bukan hanya dijadikan sebagai pegawai bawah tetapi pegawai yang diatas dan pemilik perusahaan nya kalau bisa. Apa pun punya kita jika kita bisa mengelola sendiri dan memiliki alat sendiri begitu murah nya harga-harga itu tidak hanya BBM tetapi mungkin juga listrik dan lain-lain. indah deh..

4. pembangunan fasilitas harus merata bukan hanya di pulau jawa saja tetapi semua pulau yang ada di INDONESIA. agar semua merasakan pembangunan dan merasa diperhatikan ma INDONESIA. jangan cuman yang di jakarta, pulau jawa dan pulau dekat-dekat dengan "anda" sedangkan yang jauh kayak papua gak tersentuh. Mau apa suatu saat nanti ternyata Papua itu lepas dari INDONESIA?? Kalau ada yang memberontak khan ya wajar dunk kalau di fikir-fikir soalnya gak diperhatikan dan tidak sentuh sama sekali, jadi khan lebih baik punya negara sendiri?? wah jadi ngawur neh,, hehhe

5. Ohya kalau boleh tanya itu peraturan atau undang-undang itu buat siapa ya?? kok seenaknya merubah peraturan dan undang-undang sih? kalau mudah banget merubah peraturan dan perundang-undangan gak usah aja ada DPR komisi berapa pun toh dengan mudahnya dapat diubah-ubah. toh dengan adanya DPR pun tidak membawa kenyamanan malah makin subur itu koruptor dan sejenisnya. Lagian kalau ada perwakilan rakyat yang sebenarnya tugasnya menjadi PENYAMBUNG LIDAH Masyarakat tidak berfungsi ya udah dibubarkan kan rakyat gak perlu gaji mahal-mahal hanya untuk membiayai orang yang tidak dapat menjalankan amanah dan sombong. khan uangnya lebih baik untuk dijadikan sebagai dana pembangunan sekolah, fasilitas umum, kesehatan dan lain-lain.

6. jangan lupa dengan adanya tanah hijau biar bumi ini gak panas kayak gene. biar orang seperti saya yang punya sakit asma tidak tersiksa kalau keluar karena udaranya kotor. oleh karena itu dibutuhkan penanaman pohon dengan merata di setiap daerah baik di desa, kota. biar bisa dengar suara burung bersiul ketika buka cendela kamar di pagi hari,, hem kangen..

harapan gadis yang baru mengetahui ternyata diluar sana banyak hal yang sebenaranya bisa kita pahami sebagai suatu yang bisa di andai-andai dan di harapkan perubahan.

harapan gadis lugu yang melihat keadaan semakin aneh.

(ini hanya ungkapan apa yang di benak saya, jika tidak berkenan maaf)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline