Investasi wujud partisipasi pembangunan.
Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu dalam pemberitaan di TV menceritakan hasil kunjungannya ke luar negeri salah satunya adalah untuk menawarkan peluang investasi di Indonesia khususnya untuk di wilayah calon ibu kota negara yang baru yaitu di Kalimantan Timur. Sebuah pemahaman yang lebih dalam tentang kapasitasnya seorang presiden adalah pentingnya kemitraan serta partisipasi pembangunan bagi pemerataan kesejahteraan masyarakat. Pro kontra investasi asing pasti ada.Jika negara lain saja dilibatkan dalam proses pembangunan bangsa dan negara, namun bagaimana dengan peluang dari dalam negeri sendiri ?.Bukankah investor asing hanyalah sebuah pelengkap ?.
Sambil menikmati jajanan oleh-oleh dari liburan tahun baru, terjadilah obrolan yang santai tetapi terkadang juga serius. Entah kenapa tiba-tiba muncul satu topik pembicaraan yang membuat kami berfikir, seorang teman yang mengatakan " Peluang investasi apakah yang kira-kira bisa lakukan untuk negara ini ?, Kami terdiam sejenak , lalu ia meneruskan lagi ," Yuk kita pikirkan, tambahnya serius. Sambil berfikir, maka seorang diantara kami yang mencoba membuka HP dan mbah google untuk mencari definisi atau pengertian investasi itu sendiri.
Investasi selalu dihubungkan dengan keuangan ?
Saya mencoba membuka berbagai kamus dan buku ilmu pengetahuan untuk menemukan pengertian investasi menurut para ahli. Hasilnya hampir semua pengertitian investasi selalu dikaitkan dengan usaha sadar tentang keuangan yang tujuannya dikemudian hari adalah menguntungkan. Berikut ini adalah salah satu pengertian investasi yang menurut saya mudah dimengerti yaitu : Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan bidang keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan pada masa depan.( https://www.zonareferensi.com/pengertian-investasi/).Saya . Kami menyimpulkan bahwa inbestasi erat kaitannya dengan uang atau modal.
Perbincangan itu makin hangat , lalu kami berfikir lagi. Kalau investasi selalu berhubungan dengan uang, rasanya tidak mungkin kita bisa beran ! Pendapatan saja pas-pasan, bahkan terkadang "gali lubang, tutup lubang" untuk mencukupkan APBK (Anggaran belanja Keluarga).Bayangkan, tempat tinggal saja ada yang masih kontrak rumah petak atau numpang di rumah mertua. Bagaimana mungkin ikut-ikutan memakai istilah para ahli dalam perdebatan di TV untuk memikirkan tentang ekonomi makro. Terlalu luas dan mustahil untuk berpartisipasi pembangunan bangsa ini jika investasi itu selalu dikaitkan dengan uang. Benar nggak teman-teman ?.
Peluang investasi dalam negeri.
Malam minggu berikutnya kami berjanji untuk bertemu kembali. Teh hangat dan camilan sudah tersedia meja. Tanpa dipersilahkan, tetapi diam-diam masing-masing sudah menyantapnya karena persahabatan itu sudah kami anggap keluarga sendiri, jadi tidak sungkan lagi. Perbincangan tentang investasi itu mulai kami buka kembali. Apa yang kamu pikirkan soal investasi ? Aku nggak "ndakik-ndakik " (dalam bahasa Jawa mengandung pengertian bahwa ide itu tidak berlebihan atau susah dipahami). Ternyata kita semua ini bisa menjadi investor pembangunan bangsa dan negara ini.
Coba renungkan ternyata investasi dalam pembangunan itu bukan hanya bermodalkan uang. Investasi uang memang penting dan diperlukan namun harus dibarengi investasi non materi yang berbentuk karakter, emosi, kejiwaan , kerelaan, kesadaran yang dibentuk dari pengajaran iman berupa nilai-nilai penghayatan kebenaran kitab suci dalam agama masing-masing. Ajaran setiap agama sebagai wahyu Allah seharusnya tidak bertolak belakang dalam usaha membangun kesejahteraan umat. Apa lagi ? Investasi itu adalah kesadaran dari penghayatan nilai-nilai kebenaran Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia serta pembukaan UUD 45. Dengan demikian seluruh warga negara Indonesia mulai dari anak-anak, remaja, pemuda (laki-laki dan perempuan), dewasa, kakek, nenek, kaya miskin, desa dan kota dari Sabang sampai Merauke tanpa kecuali adalah potensi investasi pembangunan Indonesia. Inilah potensi mendasar yang perlu kita gali. Apa lagi ? Suasana perbincangan makin segar sembari menyeruput teh hangat.
Perbedaan sebagai kekayaan
Perbincangan makin serius, kali ini dihubungkan dengan agama dan keyakinan serta cita-cita luhur Pembukaan UUD 45 serta Pancasila.