Yogyakarta dengan berbagai identitas sebutan yang tetap melekat.
Yogyakarta memiliki keistimewaan dengan beberapa sebutan yang menjadi referensi sebuah" kiblat" wisata edukasi "adi luhung" yang terkenal dengan sebutan Kota Keraton Yogyakarta, kota pelajar, kota gudeg, kota batik , kota kerajinan logam dan sebutan lain yang menunjukan gudang kekayaan untuk belajar dari keistimewaan seni budaya Yogyakarta.
Angkringan istimewa Yogyakarta.
Yogyakarta kini telah bertumbuh menjadi kota modern ditandai dengan menjamurnya Mall, tempat perbelanjaan, hotel, restoran dengan suasana dan nuansa yang sesuai dengan selera anak muda zaman milenial.
Dalam derasnya arus kemajuan zaman dan perkembangan kota yang makin moden ada kehidupan yang masih bertahan yaitu usaha angkringan.
Angkringan telah menjadi salah satu ciri keistimewaan lain dari Yogyakarta. Anda berkunjunjung ke Yogyakarta tidak lengkap jika belum menyempatkan untuk duduk makan di angkringan.
Beberapa nuansa keistimewaan angkringan
Angkringan posisinya dipinggir jalan, gang atau emperan rumah atau dengan beratapkan tenda yang dibuka pada malam hari dengan penerangan lampu teplok bahan bakar dari minyak tanah yang kelihatan remang-remang.
Disediakan berbagai tambahan lauk yang dibungkus kecil-kecil. Minuman teh yang masih panas direbus dengan ceret bahan bakar dari arang.
Angkringan dengan keistimewaannya adalah dengan menyediakan menu "sego kucing" artinya sego adalah nasi, kucing adalah binatang kucing yang biasa dipelihara dirumah. Jadi sego kucing adalah nasi sedikit yang dibungkus daun disertai sedikit lauk seperti bandeng, ikan asin, tempe layaknya seperti memberi makan pada kucing.
Makna kearifan dan keistimewaan angkringan