Lihat ke Halaman Asli

Triyono Abdul Gani

Direktur Eksekutif Otoritas Jasa Keuangan

Makanan Paling Lezat

Diperbarui: 31 Mei 2018   12:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap tahun beberapa situs berita mengeluarkan daftar makanan terlezat di dunia. Salah satunya adalah daftar yang dikeluarkan oleh CNN Travel. Pemilihan 50 makanan terlezat di dunia pada CNN Travel didasarkan dari hasil survey terhadap masyarakat dan para traveller.

Rendang mewakili Indonesia termasuk makanan terlezat. Daging yang dimasak dengan santan dan beberapa rempah lain, memberikan sensasi rasa lezat yang memikat. Bahkan sebagian orang lebih suka rendang yang dihangatkan berulang karena bumbunya akan lebih meresap. 

Tapi dalam bulan puasa ini kita menemukan makanan yang terlezat yang kita tidak temukan di hari lain selain puasa. Makanan terlezat itu adalah: makanan pertama yang kita temukan pada saat berbuka puasa. 

Segelas es buah dan beberapa butir kurma setelah melalui hari yang panas, benar-benar lezat. Secangkir teh manis dengan beberapa butir kurma juga merupakan mood booster yang luar biasa. Atau seteguk air putih pada saat macet di jalanan, benar-benar nikmat.

Jadi sebetulnya makanan itu lezat atau tidak, sangat tergantung kondisi ketika kita makan. Kondisi haus dan lapar akan menentukan kenikmatan kita. Makanan apapun menjadi lezat dan nikmat. Secara umum, kita melihat bahwa ada perbedaan kondisi dari kosong dan isi. Dari situasi yang butuh dengan berlebih. 

Kalau kita analogikan dengan kehidupan sehari-hari ternyata sangat relevan:

  • Rasa syukur kita akan sangat besar (isi) ketika kita menemukan penyelesaian terhadap masalah (kosong). 
  • Rezeki sekecil apapun akan terasa besar (isi) setelah kita tidak punya uang (kosong) 
  • Ilmu yang paling meresap adalah setelah kita mengosongkan pikiran kita (kosong) dan berniat untuk sepenuhnya menyerap ilmu yang diberikan (isi). 
  • Teman sejati (isi) adalah teman yang menemani pada saat kita gagal (kosong). Bukan teman yang datang pada saat kita sukses. 

Masih banyak lagi contoh yang bisa kita tulis. Intinya adalah bahwa puasa mendidik untuk :

  • menikmati rasa syukur yang luar biasa, karena mengalami kekosongan sebelumnya. Diharapkan rasa bersyukur ini akan berlanjut setelah puasa. 
  • merasakan bagaimana kondisi kekosongan dan kekurangan agar timbul empati. 

Kita sendiri yang sering berlebihan dalam kehidupan ini. Karena kita sudah punya, kita selalu ingin lebih daripada yang kita sudah miliki. Atau bahkan kita ingin memiliki yang lebih baik dibandingkan dengan yang dimiliki orang lain. 

Padahal sejatinya, hidup ini sederhana. Untuk menikmati makanan lezat tidak perlu mengeluarkan uang banyak, cukup seteguk air dalam keadaan haus dan dahaga. Jadi, jangan ngoyo, takabur dan tidak bersyukur.  (Try)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline