Catatan khusus pengalaman perjalanan di ruang kelas.
Tidak terasa saya telah 11 tahun menjadi guru di Sekolah Erenos. Setiap hari Senin sampai dengan hari Jumat, saya memiliki banyak kesempatan untuk berjalan, berkeliling, berinteraksi, tegur sapa dengan siswa KB-TK, kelas 1 - 6 SD, kelas 7,8,9 SMP dan kelas 10, 11 dan 12 SMA. Secara langsung saya bisa menyaksikakan proses pembelajaran dan secara tidak langsung bisa melihat melalui rekaman CCTV.
Disetiap kelas saya bisa melihat dan merasakan suatu proses pembelajaran antara guru dan murid terjadi interaksi pada suatu lingkungan belajar yang komunikatif. Pada suatu kali di lantai 2 tepatnya kelas 11 IPS, saya menyangka ada pertengkaran siswa. Dari kejauhan saya bergegas lari penuh kekuatiran karena ada kegaduhan, perdebatan, perkataan yang keras dan tegas. Setelah tiba dekat kelas, saya sangat terhibur, ternyata dikelas itu sedang pelajaran simulasi ruang sidang di pengadilan. Di kelas lain, saya melihat guru sedang membagi murid-muridnya berdiskusi kelompok untuk membahas suatu kasus atau mengajukan pertanyaan.
Setelah perjalanan keliling kelas saya duduk sebentar dan merenungkan apa yang saya lihat, saya dengar. Dalam benak terlintas sebuah pemikiran yang mengusik dan berbicara dalam batin " .... bukankah guru seharusnya sebagai pembimbing yang telah lebih dahulu telah belajar, guru bukankah seharusnya menjadi sumber pengetahuan, sedangkan murid adalah seorang yang mau belajar, menerima ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kualitas diri..... "
Dalam perenungan perjalananku sebagai seorang guru, kadang guru merasa hebat, tahu segalanya. Ada lagi tidak jarang guru sering lebih banyak menuntut murid untuk belajar dengan cara memberikan pekerjaan rumah (PR), alasannya supaya belajar. Dalam perjalanan dari kelas ke ke kelasku hari ini , muncul pertanyaan yang terus mengusik untuk diri saya sendiri, yaitu " ujilah dirimu, apakah persamaan guru dengan murid dalam pendidikan ?".
Dalam perjalanan kelasku hari ini, saya mendapatkan kebenaran tentang persamaan guru dan murid adalah usaha meningkatkan kualitas diri dengan cara yang sama yaitu terus dan terus belajar. Apakah jadinya jika saya sebagai guru berhenti untuk belajar ? Apa jadinya jika guru ragu menjawab pertanyaan ? Demikian juga bagaimana jadinya jika murid malas belajar ?. (T4 )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H