Lihat ke Halaman Asli

Etika Mencari Harta

Diperbarui: 17 September 2016   17:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Ada beberapa hadist tentang etika mencari harta yaitu salah satunya :

Artinya: Dari Jabir bin Abdullah r.a berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Wahai manusia, bertaqwalah kepada Allah dan berbuat baik dalam mencari harta karena sesungguhnya jiwa manusia tidak akan puas/mati hingga terpenuhi rezekinya walaupun ia telah mampu mengendalikannya (mengekangnya), maka bertaqwalah kepada Allah SWT dan berbuat baiklah dalam mencari harta, ambilah yang halal dan tinggalkan yang haram” (HR Ibnu Majah).

Di masa sekarang memang manusia tidak akan puas atau pun merasa tercukupi untuk mencari harta atau uang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Tetapi Allah memberi tahu kepada kita bahwa mencari harta harus dengan cara yang halal. Yaitu jangan sekali kali dalam mencari harta dengan cara yang haram yaitu dengan menjual diri, demi kebutuhan hidup atau pun menjual barang barang haram.

Dan ketika kita sudah mencari harta maka bersyukurlah maka dengan bersyukur InsyaAllah, Allah akan menambah kan rezeki kita. Disaat kita mempunyai hatra dengan yang cukup atau lebih, sebaiknya kita sisihkan harta kita untuk menolong saudara kita yang butuh pertolongan ataupun dengan bersedekah, dengan begitu InsyaAllah harta kita bersih.

Adapun beberapa etika mencari harta dalam islam :

  • Bekerja dengan ihklas karena Allah SWT .
  • Artinya dalam bekerja kita harus mempunyai niatan untuk bekerja karena Allah SWT dan bahwa bekerja itu adalah kewajiban dari Allah SWT terutama laki laki yang akan menafkahi keluarganya.
  • Bersungguh sungguh dan tekun dalam bekerja.
  • Dalam sebuah hadist, riwayat Aisyah ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda “ Sesungguhnya Allah SWT mencintai seorang hamba yang apabila ia bekerja dia itqan (menyempurnakan) pekerkaan nya. Yang dimaksudkan yaitu seseorang yang berkerja professional dan tidak menunda nunda pekerjaan nya dan juga tidak mengabaikan kewajiban untuk beribadah.
  • Jujur dan amanah.
  • Di dalam kita bekerja kita harus jujur dalam menjalani supaya kita pun dapat di percayai oleh orang lain yang dapat mempertanggung jawab kan ketika di beri amanah oleh atasan.
  • Menjaga etika sebagai seorang mulsim.
  • Dalam bertugas kita juga harus menjaga etika kita kepada siapa saja baik dalam etika berbicara, menegur seseorang yang salah, bergaul , makan , minum ,dan sebagainya. Dalam sebuah hadist Rasulullah SAW bersabda : “orang mu’min yang paling sempurna iman nya adalah mereka yang baik Ahklak nya” (HR.Turmudzi)

Di dalam dunia kerja kita juga perlu mewaspadai dan menghindari dari sifat – sifat :

  • Hasad (Dengki)
  • Saling bermusuhan
  • Berprasangka buruk
  • Sombong
  • Mengadu Domba

Semoga kita di jauhi sifat sifat yang ada di atas karena tidak menutup kemungkinan itu sebab memperhambat rezeki kita.

Mohon maaf jika ada salah kata atau pun kurang lengkap untuk artikel ini. Dan saya berterima kasih telah membaca artikel ini semoga dapat memberi wawasan dan manfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline