Arete di Yunani kuno disebut juga sebagai menyempurnakan sesuatu, menjadikannya sebagaimana yang mestinya. Arete dapat diartikan juga sebagai sesuatu yang membuat hal-hal secara umum menjadi apa yang ada pada dasarnya seharusnya, serta memperoleh suatu kesempurnaan yang menjadi milik mereka.
Arete juga mempunyai makna dan istilah lain yaitu "keunggulan (ugahari)", dikarenakan arete pada dasarnya merupakan dimana keunggulan sesuatu berada, yang membuatnya sangat baik. Namun, dalam berbagai keadaan dan berdasarkan sejarah arete secara teratur dapat diterjemahkan dengan istilah suatu "kebajikan".
Sintesis Aposteriori oleh Immanuel Kant
Kant dalam sebuah Kritik der Reinen Vernunft, telah membedakan adanya tiga macam putusan. Dimana untuk merumuskan tiga macam putusan tersebut, Kant telah membedakan dua macam putusan diantaranya putusan analitis apriori dan putusan sintesis aposteriori. Dalam analitis putusan sintesis yang bersifat aposteriori merupakan analisis yang didasarkan pada suatu data empiris yang diperoleh atau didapat setelah suatu peristiwa terjadi. atau pengetahuan aposteriori adalah suatu pengetahuan yang terjadi karena adanya sebuah pengalaman. Dengan demikian, pengetahuan ini bertumpu pada kenyataan yang objektif.
Apa saja Tingkatan-Tingkatan Pengetahuan Manusia
Menurut Immanuel Kant, terdapat tiga tingkatan dalam proses pengetahuan manusia diantaranya,
1. Tingkat Inderawi (sinneswahrehmung)
Tingkat Pengetahuan inderawi menurut Kant merupakan sebuah sintesis dari unsur-unsur apriori dengan unsur-unsur yang ada sebelum pengalaman, yakni unsur unsur aposteriori.
2. Tingkat Rasio (verstand)
Dalam tingkatan pengetahuan ini bersama dengan pengamatan inderawi, bekerjalah tingkat rasio (verstand) secara spontan. Tugas rasio disini adalah untuk menyusun serta menghubungkan sebuah data data inderawi, sehingga menghasilkan suatu putusan-putusan.