Lihat ke Halaman Asli

Tidak bisa berenang? Ini akibatnya

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pria itu sekarang menginjak usia 24 tahun. Perawakan tubuhnya tidak jauh berbeda dengan puluhan tahun lalu; kurus. Kini baru saja ia selesai meraih gelar sarjana. Sebuah anugerah baginya, karena diberikan kesempatan Tuhan menghirup nafas hingga saat ini. Tak ada yang menyangka, bahkan termasuk kedua orang tuanya, bahwa ia pernah lolos dari maut.

Kejadian tersebut bermula saat ia duduk di kelas 3 SD. Sepulang sekolah ia bersama lima orang temannya berencana untuk berenang. Dengan menaiki sepeda, mereka lantas berangkat ke sebuah selokan yang jaraknya sekitar 15 menit dari rumahnya. Selokan itu lebarnya sekitar 2 meter dengan kedalaman pada bagian tengah sekitar 1,5 meter. Bentuknya hampir sama dengan Selokan Mataram Yogya. Selokan itu sebenarnya difungsikan sebagai irigasi persawahan serta kebutuhan rumah tangga, seperti mencuci pakaian, mandi, dan sebagainya.

Kedalaman tempat tersebut bervariasi. Pada bagian-bagian tertentu ada tempat yang dangkal, yang biasanya digunakan untuk keperluan rumah tangga. Di bagian lain, terutama bagian tengah selokan, merupakan area berenang yang sangat ideal.

Sesampai di lokasi, kelima anak itu langsung saja melepas pakaian dan berenang. Termasuk pria kurus itu. Tapi karena ia belum bisa berenang, maka ia hanya nyebur sambil berpegangan tembok selokan. Sementara keempat temannya berlomba renang dari ujung ke ujung selokan, ia hanya bisa nggeremet ditepian.

Nah, entah sedang dirasuki apa. Atau entah mendapat petunjuk darimana. Pria itu tiba-tiba saja meluncur ke tengah-tengah selokan. Yang merupakan area paling dalam. Tindakan paling bodoh yang dilakukan oleh seseorang yang belum bisa berenang.

Alhasil, ia pun tenggelam. Berteriak-teriak minta tolong sambil berontak dalam air. Salah seorang temannya langsung mendekatinya. Bermaksud untuk menolong. Tapi hal itu sebuah tindakan yang bisa berakibat fatal. Karena pria itu panik luar biasa dan akhirnya malah membahayakan penolongnya. Sebab kawannya itu malah terinjak-injak untuk dijadikan landasan. Situasi semakin kalut.

Untunglah ada penolong lain. Yang akhirnya menyelamatkan pria itu bersama temannya sebelum mereka pulang tinggal nama.

Maka saran saya bagi sahabat-sahabat yang tidak bisa berenang; jangan sekali-kali berpikir gila bahwa Anda bisa berenang. Kemudian meluncur ke kolam renang tanpa pendamping atau pelatih.

Dan bagi sahabat-sahabat yang sedang belajar berenang; selalu minta didampingi oleh kawan yang telah ahli berenang. Jangan lupa, sebaiknya memakai pelampung atau alat pengaman lainnya.

Peristiwa itu diingat terus oleh pria kurus tadi. Karena dengan mengingatnya, ia bisa mensyukuri betapa berharganya hidup ini.

Pria itu tak lain adalah saya sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline