Lihat ke Halaman Asli

triyanti sakata

Guru Seni Budaya di SMKN 1 Cikampek

Melepas Janji Setia

Diperbarui: 23 Januari 2023   22:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Merajuk merela tak kuasa menerpa telinga kian nyaring tak terdengar

Tak jujur terus melantur menyibak sepi yang hingar bingar

Malam sembunyikan panggilan sayang yang tak lekang ditelan usia

Sayangku.. Cintaku.. Sayangnya aku.. Cintanya aku.. Manisku.. Kekasihku.. Pujaanku..

Yang biasa sayup terdengar rajuk redam manja dipelukanku..

Jika pagi masih saja terasa kau selimuti pundakku agar dingin tak membangunkanku..

Walau kopi pahit sedikit manis dengan aroma cinta tetap jasa menusuk hidungku dan membangunkanku..

Tak kan ku lupa jika senja menghampiri.. 

Kau duduk tersipu malu memandangku yang datang setelah seharian berkutat dengan  kejamnya dunia..

Tak pernah mengeluh dengan semua yang terjadi, yang ku tahu hanya senyummu membuat lelahku sirna..

Belum lagi tawamu yang terpingkal-pingkal walau hanya sedikit saja mendengarkan gurauanku, membuat aku satu-satunya lelaki yang layak menetap diseluruh bagian hatimu..

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline