Lihat ke Halaman Asli

Nafas Gerakan Mahasiswa dalam Menggalang Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia

Diperbarui: 24 Juni 2015   17:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup mahasiswa...Hidup mahasiswa Indonesia! Kalimat inilah yang sering kita dengar sebagai kesatuan suara para mahasiswa di seluruh Indonesia. Mahasiswa merupakan siswa yang "maha", dimana kata "maha" memiliki esensi yang sangat besar. Sebagai penyandang  predikat siswa yang "maha", tentunya para mahasiswa memiliki sebuah gerakan kepemudaan yang mampu mengusung berbagai perubahan. Eksistensi mahasiswa di dalam gerakan perubahan tercermin dari berbagai sejarah bangsa Indonesia. Sejarah bangsa Indonesia menempatkan generasi muda dalam posisi yang sangat strategis. Pada setiap babakan sejarah perjuangan, gerakan kemahasiswaan selalu tampil sebagai jawaban atas berbagai tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia. Gerakan kemahasiswaan selalu dinafasi oleh semangat kepeloporan dan perubahan demi mengabdi kepada cita-cita nasional bangsa Indonesia.

Kristalisasi perjuangan gerakan kepemudaan terlihat pada perubahan-perubahan besar yang terjadi pada masa Indonesia merdeka, umumnya berupaya untuk merobohkan kekuasaan rezim totaliter dan kediktaktoran yang membawa sendi-sendi kehidupan bangsa jatuh pada kondisi kritis dan kehancuran. Sejarah mencatat bahwa hancurnya kekuatan totaliter Soekarno maupun Soeharto diusung oleh kekuatan-kekuatan mahasiswa. Gerakan kemahasiswaan muncul bukan tanpa sebab, gerakan kemahasiswaan muncul telah menjadi kekuatan koreksi bahwasannya hati nurani masyarakat ditindas oleh orientasi kepentingan penguasa.

Sebagai generasi muda, mahasiswa memiliki tugas dan tantangan untuk kedepannya. Pada masa lampau generasi muda mengemban tugas yang cukup berat. Mereka tidak hanya merintis dan menegakkan kemerdekaan, tetapi juga harus mempertahankannya. Perjuangan generasi muda tidak hanya berhenti untuk masa lalu saja, akan tetapi untuk masa yang akan datang peran generasi muda sangatlah dibutuhkan untuk memperjuangkan cita-cita nasional bangsa Indonesia. Generasi muda merupakan ujung tombak masa depan bangsa Indonesia. Karena secara potensial mereka memiliki kekuatan-kekuatan ekstra, yang tidak dimiliki generasi lainnya. Secara kualitatif, generasi muda memiliki watak dan jiwa kepeloporan yang sangat tinggi, semangat dinamis, kreatif, selalu ingin tahu, berani mencoba hal-hal yang baru serta haus akan perubahan. Sedangkan secara kuantitatif generasi muda merupakan lapisan terbesar dalamlapisan masyarakat, sehingga memungkinkan generasu muda untuk menjadi penggerak dan penyegar di dalam mempercepat laju pembangunan.

Sebagai nafas perubahan, mahasiswa mempunyai berbagai peran yang strategis dalam lingkup sosial masyarakat. Sudah selayaknya mahasiswa berperan dalam melindungi kepentingan sosial masyarakat. Sebagai duta rakyat, mahasiswa harus peka terhadap kondisi realitas sosial yang terjadi saat ini seperti angka kemiskinan, kuantitas pelajar yang putus sekolah, dan tingkat kriminalitas yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Masalah yang timbul di negeri ini tidak hanya masalah sosial saja, akan tetapi masalah politik juga semakin menguat. Berbicara politik maka kita juga akan berbicara politikus. Sebagai pejabat publik semestinya figur seorang politikus harus mengemban amanah rakyat yang dititipkan kepadanya. Namun dalam kenyataannya amanah tersebut mereka nodai secara kejam dengan melakukan KKN. Secara simultan dan mendalam hingga berakibat pada kesengsaraan rakyat. Sebagai generasi penerus pemimpin bangsa sudah saatnya mahasiswa untuk menghapuskan praktik kotor ini. Mahasiswa harus sadar serta berperan aktif dalam meluruskan penyimpangan politik di pemerintahan karena hal ini akan berdampak pada ketidakadilan masyarakat.

Selain berperan sebagai duta pelindung kepentingan sosial dan politik, mahasiswa juga memiliki peran  strategis yaitu peran kultural yang meliputi kultur akademik dan moral. Kedua kultur inilah yang akan melengkapi kebesaran eksistensi mahasiswa sebagai duta masyarakat ketika menjalankan peran sosial dan politik. Prestasi akademik seharusnya sudah menjadi kultur setiap mahasiswa sebagai insan terpelajar. Dengan berprestasi akademik, bangsa ini akan diakui oleh dunia sebagai bangsa yang besar dan tanguh. Karena dengan unggul dalam prestasi akademik maka berbagai penemuan teknologi akan tercipta. Pada dasarnya gerakan kemahasiswaan tidak hanya diwujudkan dalam bentuk aksi demonstrasi, akan tetapi dapat ditunjukkan dengan bekerja keras khususnya dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, generasi muda akan mampu berperan secara aktif dalam memecahkan masalah-masalah yang timbul dalam masyarakat.

Negara Indonesia saat ini sangat rentan dengan berbagai gejolak , baik tingkat lokal maupun nasional. Ketegangan antara kubu yang satu dengan kubu yang lain semakin menguat. Keadaan seperti ini jika terus dibiarkan tumbuh subur, maka potensi disintegrasipun akan mencuat. Dalam konteks  seperti inilah peran gerakan kepemudaan sangat dibutuhkan. Bagi generasi muda, langkah strategis yang paling memungkinkan untuk dilakukan adalah partisipasi dalam mengembangkan budaya saling pengertian antar golongan. Saling pengertian tersebut meliputi aspek sosial, ekonomi, politik dan budaya. Dengan adanya semangat mengembangkan saling pengertian niscaya dapat diharapkan tumbuhnya nilai-nilai persahabatan dan kerjasama yang saling menguntungkan.

Dalam rangka menggalang persatuan dan kesatuan bangsa, mahasiswa memiliki peran yang sangan strategis dan urgent. Upaya untuk menggalang persatuan dan kesatuan bangsa dapat dimulai dari lingkungan kampus. Mengingat bahwasannya kampus merupakan tempat berkumpulnya kaum intelektual yang berasal dari berbagai penjuru negeri ini. Di kampus terdapat berbagai mahasiswa yang berasal dari suku, agama, ras dan golongan yang berbeda-beda. Dengan keadaan yang seperti ini, mahasiswa seharusnya saling menghargai dan menghormati perbedaan tersebut.

Mengingat keberadaan mahasiswa sebagai nafas persatuan dan kesatuan bangsa sudah saatnya kita merapatkan barisan dan sadar akan tugas yang kita emban sebagai mahasiswa. Sebagai kaun intelektual sudah sepantasnya mahasiswa mencetak terobosan baru dalam berbagai sendi kehidupan sosial masyarakat. Dengan berbekal intelektualitas, kecerdasan, penguasaan wawasan keilmuan, semangat yang tinggi, idealis, kritis dan kreatif, maka idealita yang ada di benak mahasiswa akan terwujud. Potensi-potensi tersebutlah yang akan membuat mahasiswa dapat melakukan perannya. Dengan dikembangkannya potensi tersebut maka kemanfaatan pada sendi kehidupan komunal seperti aspen ekonomi, social, budaya dan politik akan terwujud.

Kata kunci untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan di masa yang akan datang, maka harus dikembangkan rasa saling pengertian, persahabaan dan kerjasama. Sebab dengan bekerja sama dan persahabatan itu kepentingan antar golongan dapat diselaraskan dan perpecahan antar golongan atau kelompok dapat diredakan. Semoga profil mahasiswa yang ideal yaitu integritas moral, kredibilitas sosial dan profesionalitas keilmuan mampu menjadi solusi berbagai permasalahan yang ada di negeri ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline