Lihat ke Halaman Asli

Koalisi Helikopter, Gak Elok Dilihat Rakyat

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pasca pelaksanaan Pemilu legislatif yang lalu, para partai politik peserta pemilu saling jajak menjajaki koalisi, hal ini adalah upaya yang dilakukan para parpol dalam menggabungkan kekuatan diantara partai politik untuk mengusung calon presiden pada pilpres mendatang yang dilaksanakan tiga bulan setelah pelaksanaan pileg yaitu tanggal 09 Juli 2014.

Beragam cara yang dilakukan para partai politik, baik ada yang "sowan" ke para sesepuh partai, bertemu dengan sesama petinggi partai, dan ada lagi yang menarik diantara pertemuan antara parpol yang terjadi, yaitu pertemuan kedua antara Aburizal Bakrie dengan Dewan Pembina Partai Gerindra yaitu Prabowo Subianto, dimana untuk melakukan pertemuan tersebut ARB menggunakan Helikopter agar bisa sampai dengan cepat ke rumah Prabowo.

Koalisi Helikkopter mungkin kalau kita sebut, karena Prabowo punya helipokter sendiri dan juga punya landasaan sendiri di rumahnya, sehingga dalam upaya menembus kemacetan Jakarta seringkali menggunakan Helipoter tersebut, dan juga ARB kita tahu bahwa dia salah satu pengusaha kaya dan juga punya helikopter sendiri.

Memang tidak ada salahnya menggunakan helikopter demi efisiensi waktu, karena tempat tinggal Prabowo lumayan jauh jika ditempuh dengan kendaraan mobil yaitu dari Jakarta ke daerah Bojong Koneng, Hambalang Bogor, tetapi ada hal-hal yang harus diperhatikan oleh para tokoh politik ini, apalagi jika ingin menjadi calon presiden, yaitu harus berempati kepada rakyat yang rindu akan pemimpin yang bersahaja serta tidak menunjukkan kemewahan.

Seorang pemimpin seharusnya tidak menunjukan kemewahan kepada publik, helikopter merupakan salah satu tranportasi yang hanya beberapa orang saja yang punya, dengan begitu hanya orang-orang kaya saja yang bisa memiliki alat transportasi tersebut, sehingga tidak elok jika seorang pemimpin yang ingin memimpin negara ini menunjukan kemewahan dimana rakyatnya masih banyak yang berada dibawah kemiskinan, kenapa tidak menggunakan alat transportasi yang biasa saja seperti mobil atau kalau mau dan ingin menunjukkan kepedulian kepada rakyat, ARB menggunakan alat transportasi umum seperti KRL menuju Bogor.

Jadi marilah kepada para capres dan para tokoh politik yang lainnya agar lebih berempati lagi kepada rakyat, menunjukan kemewahan kepada publik bukan menambah simpati dari rakyat, justru membuat rakyat enggan untuk memilihnya menjadi presiden, atau pemimpin mereka. Seorang pemimpin harusnya mempunyai rasa empati yang tinggi, dan mempunyai sikap membumi bukan malah menunjukkan hal-hal mewah di depan publik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline