Lihat ke Halaman Asli

Triya Fadalena

Universitas Negeri Malang

Pemanfaatan Limbah Blotong sebagai Pupuk Organik dan Media Budidaya Jamur Coprinus SP di Desa Randugading

Diperbarui: 2 November 2022   06:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Dokumentasi bersama masyarakat setelah melakukan kegiatan

Dokpri

Dokumentasi bersama kelompok dan produk output kegiatan

Sabtu, 27 Oktober 2022, Mahasiswa Universitas Negeri Malang, Jurusan Geografi dari Program Studi S1  Pendidikan Geografi telah melakukan projek kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Dusun Klayatan, Desa Randugading, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. 

Kegiatan ini merupakan salah satu program tindak aksi  dalam rangka memenuhi tugas matakuliah Praksis Sosial di semester 3. Kegiatan ini dilakukan secara berkelompok yang beranggotakan 5 orang mahasiswa, yaitu Triya Fadalena, Febiola Sriayu Wulan Sari, Hilda Rajab Nabillah, Nikmatussolihah, dan Harianto. 

Kegiatan yang dilakukan di Dusun Klayatan, Desa Randugading, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang, Jawa Timur ini meliputi, praktik pembuatan pupuk organik dari blotong dan budidaya jamur Coprinus Sp dengan media limbah blotong. Untuk itu media atau bahan utama yang diperlukan dalam kegiatan ini adalah blotong.

Jamur Coprinus Sp sendiri merupakan jamur yang tumbuh diatas blotong, dimana blotong tersebut adalah limbah dari tebu. Tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi dan kandungan blotong, tata cara pengelolaan limbah blotong menjadi pupuk organik, dan tata cara pembudidayaan jamur Coprinus Sp (jamur blotong) yang baik. Hal ini agar masyarakat di Dusun Klayatan mampu mengatasi permasalahan limbah blotong yang ada di wilayah tersebut.  

Ketika kegiatan sosialisasi berlangsung, kami menjelaskan secara garis besar mengenai limbah blotong, jamur Coprinus Sp (jamur blotong), penggunaan atau pengaplikasian pupuk organik dari blotong, dan langkah - langkah budidaya jamur blotong yang baik. Selain itu, kami juga menjelaskan waktu yang baik untuk memanen jamur dari blotong tersebut.

Masyarakat di Dusun Klayatan menyambut dengan hangat adanya kegiatan ini. Mereka juga sangat berantusias dalam mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh kelompok kami. Hal tersebut terlihat dari sikap dan perilaku yang ditunjukkan oleh masyarakat, dimana saat kelompok kami sedang menjelaskan, mereka mendengarkan dengan seksama.  

Disela - sela penjelasan mengenai langkah - langkah dalam pembuatan pupuk organik dari blotong terdapat beberapa masyarakat yang bertanya mengenai takaran pasti dari bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan pupuk organik dari blotong dalam skala besar.  

"Berapa takaran pasti untuk EM4 pertanian dan molase tebu yang dibutuhkan jika menggunakan 1 ton blotong?" Tanya Pak Jai. Meraka juga bertanya mengenai pupuk organik dari blotong ini bisa atau tidak jika digunakan untuk tanaman lain selain tebu, misalnya untuk tanaman padi. Kemudian mereka juga bertanya apakah pupuk tersebut masih bisa digunakan atau tidak, jika disimpan sampai 1 tahun. Kami pun menjawab setiap pertanyaan yang diberikan hingga mereka mengerti.

Ketika akan membuat pupuk organik dari blotong dengan jumlah blotong sebesar 1 ton, maka akan membutuhkan 1 liter EM4 pertanian dan 1 kilogram molase tebu. Pupuk blotong ini juga bisa digunakan pada tanaman lainnya selain tanaman tebu. Dan pupuk organik dari blotong dapat disimpan dengan waktu yang lama, jika tempat penyimpanannya mendukung. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline