Lihat ke Halaman Asli

Hakikat Kehidupan

Diperbarui: 17 Juni 2015   23:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock


Di sebuah Negeri yang sangat subur , damai dan tenteram terdapat seorang raja yang mahsyur dan dermawan. Suatu hari, sang raja memanggil 2 orang pegawainya. Pegawai pertama adalah pegawai biasa, sedangkan pegawai yang kedua adalah seorang pegawai kerajaan yang mempunyai jabatan yang tinggi. Keduanya datang menghadap sang raja yang mahsyur. Pegawai pertama yang biasa itu diberikan sebuah kantung yang berisi 5 koin emas oleh sang raja dan ditugaskan membawanya ke pasar, dan pegawai yang kedua diberikan kantung yang berisi 1000 koin emas dan sebuah surat. Keduanya diberi tugas untuk pergi menggunakan koin emas yang sudah diberikan oleh sang raja, dan kembali lagi menghadap sang raja. Bagaimana kedua pegawai tersebut menggunakan koin emas itu ? Untuk apa ? Pegawai pertama pergi kesebuah pasar , ia membeli buah – buahan dari satu kios ke kios lainnya. Ia sangat teliti memilih buah – buahan yang terbaik dan membeli dengan harga yang terbaik. Sedangkan pegawai kedua bingung bagaimana menggunakan nya koin – koin itu, iapun mengikuti si pegawai pertama , dan mengikuti apa yang telah dilakukannya. Ia juga pergi untuk membeli buah – buahan yang sama di tempat yang sama pula. Pegawai kedua memberikan koin yang banyak tanpa meneliti dan memilih buah – buahan yang baik. Ia hanya meminta kepada pemilik kios untuk memberikan yang sama seperti pegawai pertama. Pemilik kios berfikir bahwa pegawai yang kedua adalah pegawai yang mudah untuk dibohongi, sehingga diberikanlah buah – buahan yang tidak layak dan dengan harga yang sangat tinggi. Pegawai kedua mendapatkan semua seperti apa yang telah dilakukan oleh pegawai yang pertama, ia sama sekali tidak menyentuh surat yang telah diberikan oleh sang raja. Kedua pegawai itu telah menghabiskan semua koin emas yang diberikan dan mereka kembali menghadap sang raja untuk mempertanggung jawabkan apa saja yang sudah dilakukan dengan koin – koin emas itu . Pegawai pertama datang dengan membawa buah – buahan yang segar dan berkualitas , sedangkan pegawai kedua datang membawa buah – buahan yang tidak baik.

Lalu bagaimana sang raja melihat mereka ? Ya, sang raja senang melihat apa yang telah dibawa oleh pegawai pertama, ia telah menyelesaikan tugasnya dengan baik. Lalu bagaimana dengan pegawai kedua? Sang raja marah dan kecewa , karena pegawai kedua tidak melakukan tugasnya. Sang raja sudah memberikan “sesuatu” yang berbeda untuk pegawai kedua, yaitu sepucuk surat dan koin emas yang banyak. Namun pegawai kedua tidak membuka surat itu, padahal sang raja sudah menuliskan apa saja yang harus dilakukan oleh pegawai kedua itu di dalam sebuah surat dan menggunakan koin – koin emas yang banyak itu untuk keperluannya menjalankan tugas di dalam surat. Sang raja marah, karena pegawai kedua telah lalai melaksanakan tugas dan tidak mempertanggung jawabkan tugasnya dengan baik.

Sahabat, itulah hakikat kehidupan manusia dengan makhluk hidup yang lainnya. Sang Raja yang mahsyur adalah Allah SWT , pegawai pertama adalah hewan dan tumbuhan, pegawai kedua adalah manusia. Koin emas itu adalah kemampuan, nikmat dan karunia yang telah diberikan Allah kepada makhluknya, dan sepucuk surat adalah Al Quran. Allah memberikan lebih banyak nikmat, karunia dan kemampuan yang berbeda kepada manusia. Manusia diciptakan dengan sangat sempurna, akal untuk berpikir , panca indera yang digunakan untuk membedakan dan merasakan , serta kemampuan dalam merasakan keindahan alam semesta. Allah telah menjelaskan hakikat kehidupan dan tugas manusia di dalam Al Quran dengan sangat jelas dan sempurna. Bagaimanakah dan apa saja tugas manusia di muka bumi ini.

Allah memberikan bekal kemampuan yang berbeda kepada manusia dari makhluk – makhluk lainnya, untuk memakmurkan muka bumi. Al Quran sebagai pedoman hidup manusia, pedoman untuk meraih Ridho dan RahmatNya hingga waktunya untuk mempertanggungjawabkan tugas – tugas. Manusia memiliki cinta, nafsu, kemampuan berfikir, keinginan, keahlian dll , sedangkan hewan dan tumbuhan tidak dianugerahi yang demikian, hewan memiliki nafsu namun tidak berakal, tidak berfikir sebelum bertindak. Maka sesungguhnya amat merugilah manusia yang mengikutijejak kehidupan hewan dalam melaksanakan tugasnya di bumi Allah. Karena manusia sudah dibekali surat cinta yang penuh rahmat dariNya yaitu Alquran. Dan amat beruntung bagi manusia yang mempelajari dan melaksanakan isi dan kandungan dari Al Quran. Semoga kita merupakan makhlukNya yang beruntung dan menjadi penghuni SurgaNya.

Wallahu Alam Bishawab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline