Lihat ke Halaman Asli

Ternyata Kita Sudah Terhipnotis Masal

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1339465470538931114

Pakar hypnotherapy  Bapak Adi W Gunawan dalam salah satu talkshow bersama Bapak Anand Krishna menyatakan bahwa sampai usia 2 tahun gelombang pikiran anak berada dalam keadaan “delta” yang sangat reseptif sehingga apa pun yang diakatakan oleh orang tua akan dipercayainya. Kemudian dari usia 2 tahun sampai 6 tahun gelombang pikiran seorang anak berada dalam keadaan “alpha”, sehingga sifat reseptifnya juga sangat besar, sehingga kembali pesan yang disampaikan orang tua dan lingkungan diterima sang anak dan menjadi kebenaran baginya. Bapak Anand Krishna menambahkan bahwa orang yang sudah dewasa pun, bila sedang memberhentikan kendaraan pada saat lampu merah di perempatan jalan dan melihat iklan di di tepi jalan, maka dia akan membacanya sekali. Akan tetapi bila ada lampu berkedap-kedip pada iklan tersebut bisa saja selama dia berhenti di lampu merah pikiran dia akan menerima pesan ratusan kali, sebanyak kedipan lampu di iklan tersebut. Dan proses hipnotis masal terjadi..........

Benarkah kita sudah terhipnotis masal? Mengapa para pemanipulasi otak tidak senang beragumentasi dan mengapa pula iklan sampai saaat ini tidak pernah beragumentasi? Dalam buku “Neo Spiritual HYPNOTHERAPY, Seni Pemusatan Diri Untuk Bebas Dari Pengaruh Hipnosis Massal”, Anand Krishna, Gramedia, 2012 disampaikan........ Tidak ada iklan interaktif. Setidaknya, hingga saat ini belum ada. Semua iklan bersifat satu arah. Ini pula yang membedakan seorang pemimpin sekte yang hendak mempengaruhi anggotanya dan seorang spiritualis yang justru berupaya untuk membuka wawasan siapa saja yang berhubungan dengannya dengan cara berdialog dan tanya jawab. Seorang spiritualis membuka diri untuk bertemu dan berdialog dengan siapa saja. Anda boleh berbeda pandangan dan pendapat dengannya. Ada boleh menerima dan boleh juga tidak menerimanya. Ia tidak terpengaruh oleh penerimaan dan penolakan kita........

.........Apakah kamu pernah memperhatikan bahwa iklan tidak pernah berargumentasi? Ia tidak berkepentingan dengan argumentasi. Seorang yang ingin mempengaruhimu tidak pernah berargumentasi. Ia akan membombardir dirimu secara halus dengan sugesti-sugesti yang diinginkannya. Karena, ketika orang berargumentasi denganmu, kau pasti akan membela diri. Kau akan menjawab argumentasinya. Jika seorang tidak berargumentasi denganmu tapi secara terus-menerus membombardir dirimu dengan sugesti-sugesti sesuai dengan keinginannya, kau akan mempercayai dia!......... Dalam sejarah modern, adalah Adolf Hitler (1889-1945) yang pertama kali menggunakan mind manipulation atau manipulasi pikiran sebagai senjata. Ibarat komputer, mind atau gugusan pikiran manusia dapat dimanipulasi, dapat di hack, bahkan dapat disusupi virus untuk merusak seluruh jaringannya........

........Adolf Hitler menulis dalam otobiografinya bahwa jika kebohongan diulangi secara terus-menerus, maka pikiran manusia akan mempercayainya. Kebohongan pun diterimanya sebagai kebenaran. Pengulangan adalah metode hypnosis. Apa yang diulangi secara terus-menerus itu akan terukir pada dirimu. Inilah yang menyebabkan ilusi dalam hidup.........

.........Industri periklanan sepenuhnya berlandaskan pengulangan. Para pemasang iklan mempercayai ilmu tersebut. Produsen rokok mengulangi terus menerus bahwa mereknyalah yang terbaik. Awalnya, barangkali Anda tidak percaya. Tetapi setelah diserang terus menerus dengan pengulangan, Anda akan luluh juga. Seberapa lama Anda dapat bertahan dan tidak mempercayai iklan yang membombardir mind Anda? Secara perlahan tapi pasti, anda mulai mempercayai iklan itu.........

Bila seorang anak kecil berada dalam gelombang pikiran yang sugestif untuk dihipnosis, maka manusia dewasa pun sering mengalami keadaan seperti trans sehingga mudah dihipnosis. Dalam buku “Neo Spiritual HYPNOTHERAPY, Seni Pemusatan Diri Untuk Bebas Dari Pengaruh Hipnosis Massal”, Anand Krishna, Gramedia, 2012 disampaikan........ Kenyataannya adalah bahwa setiap hari kita mengalami keadaan-alami (yang menyerupai trans) dalam tahapan yang berbeda. Ini bukanlah khayalan, tapi fakta. Bukankan setiap hari kita menggunakan waktu kita untuk memikirkan berbagai macam rencana dan hasil dari perencanaan itu. Ketika terjadi pemusatan perhatian, pikiran atau kesadaran pada sesuatu, maka kita berada dalam suatu keadaan yang menyerupai trans.........

.........Banyak kegiatan dalam keseharian hidup kita bersifat hipnotik. Ketika kita mengendarai mobil misalnya, seolah tidak sadar/tidak tahu, dan tiba-tiba sudah sampai ditujuan…..... Televisi sangat hipnotik, sebab itu disebut candu….atau, ketika kita sedang menonton film. Sebelum film dimulai, kita masih sepenuhnya sadar akan lingkungan dan teman di sebelah kita. Tetapi, begitu film dimulai apalagi jika film itu bagus dan menarik diperhatikan kita, maka kita seolah terputus dari lingkungan. Seluruh perhatian kita terpusat pada tayangan tersebut. Keadaan-keadaan sebagaimana dijelaskan diatas memang menciptakan keadaan alami yang mirip dengan trans. Tetapi ini bukanlah hypnosis yang sebenarnya. Hypnosis yang sebenarnya adalah ketika seorang hipnotis secara sengaja berusaha untuk mengubah keadaan subjeknya. Ia menarik seorang subjek dari keadaan alami yang menyerupai trans (termasuk kesadaran yang terpusatkan ketika kita sedang menonton televisi, mengendarai mobil, dsb) dan membawanya ke dalam lapisan kesadaran hipnotik, dimana ia dapat mempengaruhi pikiran dan perasaannya dengan memberi sugesti sesuai dengan pilihannya.

Ternyata kala kita berinteraksi dengan orang lain, sering secara tidak sadar kita terhipnotis. Dalam buku “Neo Spiritual HYPNOTHERAPY, Seni Pemusatan Diri Untuk Bebas Dari Pengaruh Hipnosis Massal”, Anand Krishna, Gramedia, 2012 disampaikan........ Hipnosis memiliki banyak wujud dan nama lain…..... Salah satu pelopor NLP, penulis, dan presenter (Richard Bandler) mengakui secara terbuka bahwa cara terbaik untuk induksi adalah dengan menatap orang yang hendak diinduksi, menyelaraskan napas dengan dia, dan menginduksi diri untuk memasuki trans. Dengan cara meinduksi diri dan memasuki trans itu, orang yang sedang kita tatap pun akan ikut terinduksi dan masuk ke dalam alam trans. Ini adalah salah satu bentuk “hypnosis” yang sering terjadi tanpa kita sadari......... Pergaulan dapat menginduksi kita dengan cara tersebut. Dengan makan, minum, dan bergaul dengan orang baik, kita ikut terinduksi menjadi baik. Jika melakukannya dengan orang yang tidak bermoral, kita juga akan terinduksi dan ikut menjadi orang yang tidak bermoral. Mengapa bisa demikian? Napas kita bisa secara otomatis menjadi selaras dengan orang-orang yang berada di sekitar kita. Apalagi jika orang-orang itu kita anggap sebagai sahabat. Dalam keadaan napas kita selaras, maka kita dapat saling mempengaruhi. Hal yang sama (penyelarasan napas) terjadi ketika kita bernyanyi bersama. Kemudian, muatan pada lirik lagu pun mempengaruhi jiwa kita. Lagu-lagu rohani yang dinyanyikan bersama menginduksi kita untuk bersama-sama memasuki alam rohani. Lagu-lagu disco mengantar kita kealam disco........

Meditasi, latihan olah batin berupaya membebaskan diri seseorang dari perbudakan pikiran, membebaskan diri dari hipnotis masal. Latihan-latihan afirmasi atau menghipnosis diri sendiri agar seseorang bebas dari perbudakan pancaindera dan mengantarnya ke dalam diri untuk mengenal siapa jatidirinya. Dalam buku “Neo Spiritual HYPNOTHERAPY, Seni Pemusatan Diri Untuk Bebas Dari Pengaruh Hipnosis Massal”, Anand Krishna, Gramedia, 2012 disampaikan........  Meditasi, spiritualitas, metafisika adalah seni pemberdayaan diri. Meditasi membebaskan diri kita dari perbudakan pada pancaindera. Spiritualitas mengantar kita ke dalam diri, dimana kita mengenal potensi diri. Metafisika mengembangkan diri kita secara holistik. Intinya: Seni memberdaya diri untuk memberdayakan manusia baru – Neoman dan Neowoman – untuk memberdayakan diri anda, diri kita semua. Inilah seni zaman baru, milenia baru, berlandaskan kebijakan kuno dari timur, sebagaimana akan kita baca di bagian lain buku ini......... Jika teknik-teknik hypnosis diajarkan supaya kita dapat memberdayakan diri sendiri, oke. Itu baik tetapi jika teknik-teknik itu diterapkan supaya kita tergantung pada sang terapis, celapa tiga belas! Setiap latihan yang tidak memberdayakan diri kita, tidak menjadikan kita menjadi bagi diri sendiri adalah berbahaya dan merendahkan martabat kita sebagai manusia........

Untuk mendalami silakan baca buku setebal 300 halaman, “Neo Spiritual HYPNOTHERAPY, Seni Pemusatan Diri Untuk Bebas Dari Pengaruh Hipnosis Massal”, Anand Krishna, Gramedia, 2012

Salah satu program e-learning dari One Earth College (http://www.oneearthcollege.com/) adalah Neo Interfaith  Studies (http://interfaith.oneearthcollege.com/) yang mempunyai tujuan agar para peserta program dapat memberikan apresiasi terhadap keyakinan yang berbeda. Kemudian ada program Ancient  Indonesian History And Culture (http://history.oneearthcollege.com/) agar para peserta program dapat mengetahui dan menghargai sejarah awal Kepulauan Nusantara. Dan ada lagi program Neo Transpersonal Psychology (http://stponline.oneearthcollege.com/) yang membahas tentang peningkatan kesadaran dari keadaan personal, ego-based menuju keadaan transpersonal, integensia-based sehingga kita dapat bekerja tanpa pamrih pribadi.

Situs artikel terkait

http://www.oneearthmedia.org/ind/

http://triwidodo.com

http://triwidodo.wordpress.com

http://id-id.facebook.com/triwidodo.djokorahardjo

http://www.kompasiana.com/triwidodo

http://blog.oneearthcollege.com/

Juni 2012




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline