Alhamdulillah, Kondisi sudah mulai berubah, mungkin sebagian besar masyarakat sepakat dengan penulis akan hal tersebut. Beberapa indikasi seperti menurunya angka terjangkit covid-19 dan beberapa aktifitas umum yang sudah mulai dibuka menjadi parameternya. Kita memang belum 100% melewati masa pandemi, tapi setidaknya kita sudah masuk pada fase pemulihan, banyak prediksi yang berandai-andai akan hal dimasa depan, seperti adanya gelombang ke 2 covid atau varian baru covid-19. Setidaknya pada masa ini adalah saatnya kita untuk berbenah.
Banyak sektor yang sudah mulai kembali hidup, seperti dengan dibukanya pusat-pusat perbelanjaan, pastinya akan kembali menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang banyak, atau mungkin dari sektor pariwisata yang juga akan menumbuhkan mobilitas masyarakat serta perputaran ekonomi yang cukup membaik. Pemerintah juga harus beradaptasi cepat dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang tidak lagi memberatkan masyarakat. Beberapa kebijakan yang menurut penulis masih memberatkan masyarakat adalah terkait mobilisasi penerbangan yang mengharuskan adanya swab PCR atau antigen yang harus terus dievaluasi, hal tersebut beriring dengan akan meningkatnya mobilitas masyarakat dengan adanya penurunan kasus covid-19.
Program vaksinasi pun harus tetap berjalan dengan pararel, dan yang pastinya juga dievaluasi mendalam terkait adanya syarat yang mengharuskan vaksinasi dosis ke-3. Jangan sampai adanya kebijakan tersebut membuat masyarakat yang sudah melaksanakan 2 kali vaksinasi malah terlihat apatis, dan menganggap pemerintah tak punya pendirian atas kebijakan yang diambil. Membahas vaksinasi, pastinya kita juga berharap adanya perubahan atas mobilitas yang lebih besar, seperti pelaksanaan haji dll, penolakan Negara Arab terhadap vaksin sinovac juga harus menjadi perhatian, mengingat hampir rata-rata masyarakat menerima vaksin jenis ini.
Dua tahun kita lalui dengan berat, penulis pribadi sempat terbaring tak berdaya karena terpapar covid-19, kesulitan ekomoni juga mulai dirasakan, namun saat ini kita semua memasuki masa transisi yang semoga menuju ke arah perkembangan ekonomi yang lebih baik. Kita abaikan sejenak analisis para ahli yang cenderung membuat hati kembali down, kita harus menyikapi kondisi ini dengan bijak dan dengan energy yang positif.
Semua berkat doa dan kerja keras kita bersama, sebagian dari kita banyak yang kehilangan keluarga atau teman-teman terbaik, hal tersebut bisa kita jadikan pemacu rasa syukur kita kepada Allah, bahwa kita adalah manusia pilihan yang terpilih untuk bisa bertahan, dan sama-sama kita niatkan untuk menjadi lebih memiliki prestasi, lebih produktif dan inovatif, sehingga hal ini akan berdampak pada perbaikan individu, kelompok, serta komunitas yang lebih besar. []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H