Lihat ke Halaman Asli

Tri Wibowo

Penulis Amatir

Pencari Kerja yang Menciptakan Identitasnya

Diperbarui: 23 Juli 2019   17:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.hrdleaders.com

Sosial Media - Aplikasi sosial media Linkedin menjadi pembeda dan benar-benar memiliki pengguna khusus pada profesional yang mencari kerja atau pemberi kerjadalam artian kita tidak lagi melihat pengguna dari akun media sosial tersebut yang memamerkan harta, traveling, atau hanya sekedar selfie. 

Dalam akun tersebut lebih intelektual, walau ada yang menggunakannya sebagai ajang marketing, namun lingkupnya masih dalam tataran profesionalisme sesuai dengan maksud dan tujuan dari medsos tersebut.

beberapa hal yang penulis sering temui ketika menjelajah beranda linkedin adalah sebagai berikut:

Syndrom Identitas

Beberapa pemilik akun linkedin ada yang memiliki Syndrom Identitas, dengan kata lain, iya berusaha eksis sebagai netizen pada akun tersebut dengan melakukan posting pekerjaan atau rencana pekerjaan yang iya lakukan. 

Maksud dari hal tersebut adalah agar iya dapat dikenal (eksis) sebagai seorang yang giat dalam pekerjaan dan para pencari kerja akan meliriknya atau memberikan harga atau salary yang tinggi padanya. 

Namun terkadang pernahkan kita berfikir dari semua maksud yang kita lakukan untuk meningkatkan rating kita tersebut, terdapat sebuah kesalahan yang mungkin kita tidak sadari...? ya... Apabila penulis menjadi seorang recruiter maka tipe pekerja seperti ini harus dihindari. 

Ia, melakukan kesalahan besar dengan menginfokan kepada publik, hal yang seharusnya hanya menjadi konsumsi pribadinya atau perusahaannya. 

Mengapa demikian? Apabila kita melakukan publish terhadap plan activity maka kita telah membocorkan strategi perang kita kepada lawan. Lawan akan dengan mudah menganalisa kelemahan yang kita miliki. 

Sepenting itu kah? Yup.... Kita tidak pernah menyadari dengan siapa kita berteman di akun media sosial tersebut, bisa saja ada koneksi yang merupakan kompetitor dari perusahaan kita yang juga memiliki target yang sama, dan informasi yang iya terima merupakan informasi berharga untuk melakukan tindakan atau merancang strategi baru. 

Hal tersebut bukan malah menguntungkan, namun malah akan menjadi boomerang kepada kita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline