Perjalanan ke Singapore dan Beijing (bagian 3)
Dear Bloggers, Akhirnya saya sempatkan diri untuk menulis artikel ketiga tentang perjalanan ke Singapore dan Beijing. Terakhir saya tuliskan sampai dengan hari pertama di Beijing. Pada kesempatan ini saya ingin menuliskan hari-hari selanjutnya : Hari Selasa, 22 Juni 2010 Bangun tidur harus pagi-pagi karena sholat shubuh jam 3 di Beijing, setelah tidur lagi hehehehe...Jam 6 pagi kita mulai mandi dan sarapan di Hotel Orange, karena kita tidak meminta paket breakfast, jadi kita sarapan dengan bekal yang dibawa dari Jakarta. Kebetulan di bawah hotel terdapat Mc Donald 24 jam, sehingga tidak sulitlah untuk masalah sarapan. Jam 7 pagi sudah meninggalkan hotel, menuju tempat konferensi di Universitas Teknologi Beijing (Bei Jing University Technology/BJUT). Sambil berjalan kaki melihat keramaian pagi hari, melewati pasar tradisional, komplek perumahan, pertokoan sejauh 5 km. Ternyata kebiasaan yang baik dari orang tua di China, bangun pagi dan berolah raga. Banyak makan buah-buahan terutama yang terlihat seperti semangka, cherri, apel, dapat dijumpai di sepanjang jalan. Setelah berjalan kira-kira 1 jam, akhirnya sampai juga di tempat pelaksanaan Konferensi Internasional Applied Cryptography and Network Security (ACNS) di Hotel Grand Gongda Jianguo yang berada di lingkungan BJUT. Konferensi dimulai jam 9 pagi diawali pembukaan oleh Moti Yung selaku Program Chairs dari Columbia University, New York, USA. Setelah seharian mengikuti konferensi, akhirnya kami kembali ke hotel dengan bis. Dilanjutkan acara makan malam di restoran muslim yang terdekat dari hotel. Cukup kalap juga makan menu halal serba kambing dan yang terpenting harganya terjangkau dengan porsi besar. (orang indonesia banget, hehehe) Rabu, 23 Juni 2010 Pagi hari sudah siap konferensi, tidak lupa menggunakan pakaian khas Indonesia (Batik). Setelah sarapan, kami ingin mencoba subway yang terletak 200m dari hotel. Lagi-lagi biaya yang dikeluarkan cukup murah hanya 2 yuan (Rp.2.600,-) sudah menempuh jarak puluhan km bahkan berganti-ganti jalur subway dengan tanpa tambahan biaya. Sorenya kami mencoba hang out untuk mencari KBRI Beijing. Tidaklah rumit untuk transportasi publik di Beijing, karena tersedia banyak bis dan kereta bawah tanah (subway) yang nyaman dan murah. Petunjuk rute transportasi juga terpampang di mana-mana dan sudah menggunakan bahasa inggris. Setelah hampir 1 jam naik bis, tibalah di sebuah terminal. Perlu diingat, terminal bis hanyalah untuk menurunkan penumpang, tidak ada penumpang yang naik dari terminal. Setelah 30 menit berjalan kaki, akhirnya sampai juga di kawasan kedutaan besar negara-negara asing di Beijing. Kami berhasil menemukannya setelah bertanya kepada polisi dan peta yang terpampang di pinggir jalan. Alhamdulillah KBRI dekat dengan Kementerian Pertanian China, letaknya sangat strategis di dekat jalan utama (apalagi dibelakangnya banyak cafe dan pusat belanja murah yang terkenal Sanlitun "Yashow"). Yuk borong.... Sampai koperpun diborong, strategi jitu dari Jakarta tidak usah membawa koper. Beli saja di Yashow.... Setelah lelah belanja, saatnya makan malam di sebuah resto muslim yang cukup terkenal dan mewah yaitu "A Thousand and One Nights Restaurant".Letaknya kira-kira 200 meter dari Yashow menuju Subway. Resto ini sangat direkomendasikan karena ada "tari perut" dari wanita uzbekistan. Hmmmm...Wajar saja kalau harganya cukup mahal, namun rasa dan porsinya membuat kita puas... Shopping and Dinner has done ! selanjutnya pulang dengan subway seharga 2 yuan (Rp.2.800,-), cepat sekali hanya 30 menit sudah sampai di hotel. Kita sambung lagi ya, istirahat dulu...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H