Lihat ke Halaman Asli

Tri umaryani

Penikmat wisata

Pesta Sekura, Tradisi Berabad-abad yang Terdampak Virus Corona

Diperbarui: 26 Mei 2020   12:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri


dokpri

dokpri

dokpri

dokpri

Virus corona bukan saja menjadikan seorang anak kehilangan orang tuanya, seorang ibu kehilangan anaknya, seorang suami kehilangan istrinya atau sebaliknya seorang istri kehilangan suaminya. Corona juga melahirkan kerinduan yg mendalam akan indahnya silaturahmi secara fisik. 

Corona juga akhirnya mampu menghentikan pesta sekura, sebuah pesta rakyat yang telah ratusan tahun bahkan berabad yang lalu selalu terpelihara dan dilestarikan masyarakat di negeri skala bekhak, negeri kopi di atas awan, negerinya topeng sekura berasal, negeri Lampung Barat. 

Sebuah Kabupaten di paling Barat Lampung yang terkenal dengan kopi dan keindahan alam dan budayanya dan disenangi para traveller yang menyukai tantangan dan bosan dengan wisata mainstream.  Negeri yang memiliki slogan pariwisata "The Origin Of Lampung"

Tepat di tanggal 2 syawal 1441 H atau hari kedua perayaan hari raya idul fitri adalah waktu dimulainya perhelatan pesta sekura yang berlangsung hingga 10 syawal. 

Tradisi Pesta sekura merupakan ungkapan kegembiraan bagi masyarakat lampung barat yg telah dilaksanakan secara turun temurun atas kemenangan dalam memerangi hawa nafsu selama menjalankan ibadah puasa dibulan ramadhan selama satu bulan penuh. 

Sekura berasal dari bahasa Lampung yaitu SEKUKHA yang berarti penutup muka. Penutup muka dapat menggunakan kain khas lampung barat yang disebut selendang miwang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline