Lihat ke Halaman Asli

Ekonomi dan Pendidikan

Diperbarui: 23 Juli 2022   20:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan masih dianggap sebagai 'barang' mahal di Indonesia, terlebih pasca pandemi Covid-19 dimana faktor ekonomi menjadi masalah yang juga sangat terdampak dari pandemi. Sehingga, mempengaruhi kemampuan para orang tua terkait kebutuhan pendidikan anak-anaknya.

Adanya hubungan yang pasti dan positif antara derajat pendidikan dengan kehidupan ekonomi, dimana makin tinggi derajat pendidikan makin tinggi pula derajat kehidupan ekonomi. Meskipun demikian, tidak jelas faktor mana yang muncul lebih dulu, apakah perkembangan pendidikan yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi atau sebaliknya. Dan dari permasalahan ini ternyata banyak bukti yang menunjukkan bahwa antara keduanya terdapat hubungan saling mempengaruhi, yaitu bahwa pertumbuhan pendidikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi mempengaruhi petumbuhan pendidikan.

Saat ini Covid-19 sudah membawa banyak perubahan bagi Indonesia, dimulai dari perubahan pola pendidikan di Indonesia sampai perubahan kondisi ekonomi di Indonesia. Dampak negatif dan positif covid-19 terhadap pendidikan dan ekonomi di Indonesia, diantaranya dampak negatif covid-19 terhadap ekonomi sangat terasa karena hal ini menyentuh berbagai lapisan masyarakat, salah satunya tersendatnya kebutuhan primer manusia. Karena Negara akan terbebani jika harus menanggung segala kebutuhan pokok setiap penduduknya. Selain itu, daya beli menurun, biaya pendidikan meningkat dan harga barang naik, terutama masker, sanitizer, pengukur suhu, hingga obat obatan.

Dampak positif covid-19 terhadap ekonomi ialah pengeluaran masyarakat berkurang, hemat biaya transportasi karena aktivitas dirumah saja. Kemudian juga, dari sisi media seperti youtube, spotify, netflix dan lainnya juga meraup keuntungan besar. Karena masyarakat dari berbagai kalangangan termasuk juga dunia pendidikan pada saat ini ketika dirumah mereka sebagian besar adalah menggunakan media tersebut, dengan kebijakan pemerintah membuat keputusan dengan mengubah sistem proses pembelajaran menjadi daring atau online.

Dampak negatif covid-19 terhadap pendidikan, yaitu mengharuskan pemerintah mengambil keputusan mendadak dengan cara meliburkan atau menggantikan sistem pembelajaran yang awalnya di sekolah menjadi dirumah. Sehingga membuat kebingungan di berbagai kalangan masyarakat. Peralihan cara pembelajaran ini memaksa berbagai pihak untuk mengikuti keputusan yang ditetapkan pemerintah. Dan yang menjadi pilihan adalah dengan memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran daring atau online. Karena penguasaan dosen dan guru terhadap teknologi masih rendah, keterbatasan sarana dan prasarana kedua belah pihak, keterbatasan jaringan internet berdampak proses pembelajaran daring atau online tidak stabil dan ketidak sanggupan dalam memenuhi kebutuhan kuota internet, dan juga beresiko putus sekolah permanen factor tertentu.

Dampak positif Covid-19 terhadap pendidikan ialah menambah peran orang tua dalam proses kegiatan belajar anak -- anaknya, pengetahuan teknologi terhadap guru atau dosen maupun siswa atau mahasiswa bertambah,meningkatkan kualitas pendidikan dengan kemajuan teknologi di sekolah maupun perguruan tinggi, dan pemerintah lebih peka terhadap pendidikan yang saat ini menggunakan sistem online.

Pada saat sekarang ini paradigma pembangunan yang merujuk knowledge based dimana faktor ekonomi tampak kian dominan. Paradigma ini menegaskan tiga hal. Pertama, kemajuan ekonomi dalam banyak hal bertumpu pada basis dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kedua, hubungan kausalitas antara pendidikan dan kemajuan ekonomi menjadi kian kuat dan solid. Ketiga, pendidikan menjadi penggerak utama dinamika perkembangan ekonomi, yang mendorong proses transformasi struktural berjangka panjang.

Karena adanya darurat pendidikan pasca pandemi ini, masing-masing pihak harus siap ambil peran supaya darurat pendidikan ini tidak semakin mengalami penurunan, karena pendidikan merupakan aspek penting kehidupan dan merupakan hak asasi bagi setiap anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline