Lihat ke Halaman Asli

Kedatangan Lady Gaga, Menguntungkan atau Merugikan?

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1337323776276140127

Akhir- akhir ini rencana konser penyanyi asal Amerika Serikat Lady Gaga sunter terdengar di beberapa media nasional. Hal tersebut banyak menimbulkan pro-kontra dari beberapa kalangan. Namu, pro kontra yang muncul bukanlah tanpa alasan yang jelas. Pihak yang pro berpendapat bahwa kedatangan Lady Gaga tentu akan memberikan keuntungan finansial bagi beberapa sektor usaha. Sementara itu, dari pihak yang kontra berpendapat bahwa kedatangan Lady Gaga akan membawa pengaruh budaya negatif bagi masyarakat Indonesia.

Pihak yang pro lebih lanjut menyatakan bahwa dengan datangnya Lady Gaga akan berdampak dengan naiknya pendapatan di beberapa sektor. Para penikmat konser yang tentunya bukan hanya dari dalam negeri menjadi komoditi utama bagi bisnis perhotelan dan jasa transportasi. Selain itu dengan datangnya Lady Gaga dapat juga memperkenalkan Indonesia di mata dunia. Dengan kepopuleran Lady Gaga sekarang, tentu masyarakat dunia akan sedikit bertambah takjub jika Indonesia dapat mendatangkan super star tersebut. Hal itu akan menyebabkan naiknya popularitas Indonesia yang nantinya diharapkan akan lebih banyak lagi pelancong asing yang akan berkunjung ke Indonesia dan berakibat bagi naiknya devisa.

Namun, apakah keuntungan finansial tersebut akan sebanding dengan kerugian secara budaya, psikologis dan mental bangsa Indonesia?

Jika kita melihat keadaan bangsa saat ini, alangkah baiknya kita lebih kritis dengan wacana tersebut. Indonesia yang saat ini yang sedang terjajah di beberapa sektor seperti air, energi, ekonomi, dan budaya sedang mencoba bangkit untuk merdeka sekali lagi. Para pemuda sedang mencoba menjadi pioner kebangkitan tersebut. Namun, banyak muncul usaha pihak asing yang mencoba melemahkan kembali semangat heroik tersebut, dan salah satunya adalah pelemahan mental dan budaya. Pelemahan mental dan budaya tersebut salah satunya melalui kedatangan sang super star Lady Gaga.

Menteri Agama Suryadhama Ali mendukung langkah Polda Metro Jaya untuk tidak memberikan izin rekomendasi konser Lady Gaga. Beliau berpendapat bahwa konser Lady Gaga dapat merusak moral, serta ahlak bangsa. Penampilannya yang sangat tidak seronok tentu saja kontras dengan budaya dan estetika yang ada di Indonesia.. Selain itu, gaya Lady Gaga yang terkesan mirip dengan pemuja setan tidak sesuai dengan Bangsa Indonesia yang bercorak theis, juga lirik-lirik lagu Lady Gaga terkesan anti agama. Tidak hanya Kementrian Agama, pihak istana pun sudah menerima suratpenolakan Lady Gaga setelah melakuan kajian, observasi, dan telaah tehadap wacana tersebut.

Kita pun tahu bahwa Negara Indonesia menjunjung tinggi kebebasan berekspresi. Namun, bukanlah kebebasan yang tidak bermoral dan dapat merusak kearifan budaya lokal lah yang dimaksud, tetapi kebebasan yang bermartabat, indah, penuh seni, moral dan ahlak lah yang kita maksud. Jika kita sebagai bangsa tidak dapat lagi berpikir kritis dan sedikit mengkaji permasalahan, maka kita tinggal menunggu saja kehancuan negeri ini. Indonesia sedang dalam momentum yang baik untuk bangkit dan membangun sebuah peradaban yang kuat. Melalui pemuda Indonesia mencoba untuk merdeka sekali lagi. Namun, serangan bertubi-tubi dari penjajah modern mencoba melemahkan perjuangan pemuda. Salah satunya melalui pengaruh budaya yang menyimpang.

Jadi, kalian termaksud yang pro atau kah kontra?

Akhir kata, Mari Merdeka Sekali lagi, atau Terjajah Selamanya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline