Setiap pasangan baik yang masih sudah menikah maupun belum pasti mengidamkan pernikahan yang langgeng, sekali untuk seumur hidup. Gambaran tentang indahnya mahligai perkawinan membuat semua pasangan calon suami istri ingin segera menikah dan membangunnya. Ternyata, hidup perkawinan tidak seperti yang dikira. Manisnya sesaat, selebihnya adalah sebuah proses perjalanan yang penuh pembelajaran.
Tenang, jangan kuatir dan lalu kecil hati. Sebenarnya, hanya ada empat katasederhana yang bisa menjadi resep langgengnya sebuah perkawinan.
Tolong
Semenjak kecil, kita sudah dibiasakan untuk meminta tolong jika kita meminta bantuan kepada seseorang. Kata "tolong" mempunyai makna bahwa kita benar-benar membutuhkan.
Sebaliknya, dengan mendengar kata "Tolong", seseorang merasa dihargai keberadaannya. Sayangnya, kebiasaan itu lambat laun meredup karena faktor gaya Bahasa yang kurang menghargai seseorang. Sebagai contoh"Eh, ambilin itu donk" atau "Coba ngerti perasaan aku."
Hidup perkawinan adalah kehidupan dua orang yang saling menghormati. Dengan mengucapkan kata "tolong", berarti pasangan Anda merasa dihormatidan dihargai keberadaannya.
Terima Kasih
Kita kerap melupakan hal-hal kecil yang kasat Seperti halnya kita mengucapkan kata "terima kasih"setiap kali kita menerima pemberian atau bantuan dari orang lain. Kata terima kasih yang diucapkan secara tulus merupakan "imbalan" tak bernilai bagi seseorang yang memberi atau membantu dengan tulus pula.
Karena saking terbiasanya hidup bersama selama bertahun-tahun, sebagai pasangan suami istri, kita sering melupakan kata itu. Kita menganggap bahwa semua perbuatan baik yang dilakukan oleh pasangan kita sudah merupakan kewajibannya.
Padahal, kita tahu bahwa untuk melakukan suatu hal baik bagi kita, pasangan kita melakukan pengorbanan, walau dalam kadar yang beragam. Kita berterima kasih untuk pengorbanan itu.
Maaf