Lihat ke Halaman Asli

Sutrisno

Guru Biologi SMA Negeri 1 Tasikmalaya

Indikator Alami Kualitas Lingkungan

Diperbarui: 17 Juli 2024   05:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

ChatGPT

Indikator Alami Kualitas Lingkungan

Capung, dengan sayapnya yang berkilau dan gerakan terbang yang lincah, bukan hanya menambah keindahan alam tetapi juga memiliki peran penting sebagai indikator kualitas udara dan lingkungan. Makhluk ini sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan, sehingga keberadaannya dapat memberikan informasi penting mengenai keadaan ekosistem, terutama kualitas udara.

Hubungan Capung dengan Udara Bersih
Habitat dan Kebutuhan Hidup

Capung umumnya ditemukan di dekat perairan bersih seperti sungai, danau, dan kolam. Air bersih adalah habitat yang mendukung siklus hidup capung dari telur, nimfa (larva), hingga dewasa. Nimfa capung hidup di air dan membutuhkan kondisi yang kaya oksigen dan bebas polutan untuk bertahan hidup. Oleh karena itu, keberadaan capung di suatu area menunjukkan bahwa air di daerah tersebut memiliki kualitas yang baik dan minim pencemaran.

Sensitivitas terhadap Polusi

Capung sangat peka terhadap polutan baik di udara maupun di air. Pestisida, logam berat, dan bahan kimia lainnya dapat mempengaruhi populasi capung dengan mengganggu siklus hidup mereka. Penurunan populasi capung dapat menjadi tanda adanya polusi yang merusak ekosistem setempat. Sebaliknya, populasi capung yang sehat dan beragam menunjukkan lingkungan yang bersih dan seimbang.

Indikator Ekosistem Sehat

Capung adalah bagian penting dari rantai makanan. Mereka berperan sebagai predator yang mengontrol populasi serangga kecil seperti nyamuk. Ekosistem yang sehat dengan populasi capung yang stabil menunjukkan bahwa rantai makanan di lingkungan tersebut berjalan dengan baik tanpa gangguan signifikan dari polusi atau degradasi habitat.

Penelitian dan Pemantauan Lingkungan

Para ilmuwan dan konservasionis sering menggunakan capung sebagai bioindikator dalam penelitian lingkungan. Dengan memantau populasi capung, mereka dapat menilai dampak polusi dan perubahan iklim terhadap ekosistem perairan dan udara. Studi tentang capung dapat memberikan data yang akurat tentang tingkat kebersihan udara dan air di suatu daerah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline