Indonesia sedang memasuki era bonus demografi yang signifikan, di mana diperkirakan sekitar 75% dari populasi akan terdiri dari generasi muda. Dengan potensi ini, Indonesia diharapkan menjadi ekonomi terbesar ke-7 di dunia pada tahun 2030. Namun, jika kita gagal memanfaatkan kesempatan ini, kita akan tetap terjebak sebagai negara kelas menengah selamanya. Ini adalah momen krusial, karena generasi muda yang kita andalkan saat ini akan segera memasuki fase non-produktif.
Tantangan Menuju 2030
Ada beberapa faktor kunci yang perlu diperhatikan untuk memastikan Indonesia mencapai tujuannya:
- Talent: Kualitas sumber daya manusia adalah yang terpenting. Dengan adanya kemajuan teknologi, terutama AI, cara kita mendidik dan mempersiapkan generasi muda harus beradaptasi. Kita perlu menyiapkan mereka untuk menghadapi dunia kerja yang terus berubah.
- Inovasi: Kita harus mendorong inovasi yang dapat menyelesaikan tantangan di masa depan, termasuk isu keberlanjutan, transisi energi, dan kesehatan. Inovasi bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang menciptakan solusi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
- Kebijakan Publik: Kebijakan yang mendukung pengembangan talent dan inovasi sangat penting. Pemerintah perlu menciptakan lingkungan yang memfasilitasi pertumbuhan potensi generasi muda.
Generasi Z dan Tantangan Mereka
Gen Z, atau yang sering disebut sebagai "strawberry generation," lahir di era yang serba mudah. Dengan akses instan ke informasi melalui platform seperti TikTok dan Instagram, mereka memiliki banyak pengetahuan, tetapi sering kali kurang memahami proses untuk mencapai mimpi mereka. Kisah sukses yang sering mereka lihat tidak memberikan gambaran menyeluruh tentang perjalanan yang harus dilalui—darah, keringat, dan air mata.
Satu tantangan besar bagi Gen Z adalah kemampuan mereka untuk menghadapi kenyataan bahwa semakin tinggi mimpi yang diinginkan, semakin berat perjuangan yang harus dilakukan. Penyikapan terhadap stres, penolakan, dan kesedihan adalah bagian dari perjalanan ini. Healing menjadi istilah yang populer, tetapi jika terus menerus dijadikan pelarian, maka akan menghambat kemajuan mereka.
Persaingan Global dan Pentingnya Inovasi
Ketika kita memasuki tahun 2030, tantangan bukan hanya datang dari sesama anak bangsa, tetapi juga dari kompetisi global dan otomatisasi yang semakin meningkat. Banyak pekerjaan yang dulunya membutuhkan tenaga manusia kini dapat dilakukan oleh mesin. Jika Gen Z tidak mampu beradaptasi dan berinovasi, maka mereka berisiko kehilangan peluang kerja.
Dengan ratusan juta lulusan yang memasuki pasar kerja, tantangan yang dihadapi semakin besar. Banyaknya lulusan tidak sebanding dengan lapangan kerja yang tersedia, terutama dalam konteks perusahaan yang berhemat dan mengandalkan mesin untuk efisiensi.
Sangat penting bagi Gen Z untuk menyadari bahwa masa depan tidak akan datang dengan mudah. Mereka perlu memahami bahwa perjuangan adalah bagian integral dari pencapaian mimpi.
Dengan mengembangkan keterampilan, berinovasi, dan mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan, mereka dapat menjadi bagian dari solusi dalam menghadapi bonus demografi. Jika mereka terus berfokus pada pengembangan diri dan berani mengambil langkah menuju kewirausahaan, maka mereka tidak hanya akan bertahan, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan.